Konflik Golkar, Semua Pihak Diminta Menahan Diri

Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - DPP Partai Golkar meminta seluruh kader tak memperkeruh suasana dengan mengeluarkan pernyataan yang menyerang pribadi atau personal orang lain, termasuk Akbar Tandjung.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar hasil Munas Bali, Riyono Asnan, mengatakan, Akbar adalah tokoh yang berhasil mengembalikan kejayaan Golkar saat partai ini mengalami krisis pasca tumbangnya rezim Orde Baru. Bahkan, Akbar berhasil memenangkan Golkar pada Pemilu 2004.

"Upaya rekonsiliasi sudah diusahakan oleh Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar, Akbar Tandjung sebelum diadakan Rapat Pimpinan Nasional di Yogyakarta," ujarnya saat dihubungi VIVAnews, Sabtu 20 Desember 2014.

Riyono menuturkan, saat memberikan pengarahan di forum Rapimnas, Akbar sudah meminta supaya Munas diadakan awal tahun 2015 sesuai hasil kesepakatan rapat pleno DPP Partai Golkar yang digelar Kamis 13 November 2014. Namun, upaya Akbar gagal karena mayoritas DPD I tetap meminta Munas digelar 30 November-3 Desember 2014 dengan pilihan tempat di Bandung, Jawa Barat, Surabaya, Jawa Timur dan Bali.

"Sebagai tokoh yang paham tata kelola berorganisasi, Bang Akbar tentu mengikuti hasil keputusan Rapim tersebut sebagai mekanisme pengambilan keputusan organisasi di bawah Munas sebagaimana diatur dalam AD/ART," ujar Riyono menambahkan.

Langkah Akbar dalam mengupayakan rekonsiliasi juga dengan cara meminta informasi perkembangan situasi politik terakhir dengan bertemu Menkopulhukam, Kepala BIN dan Kapolri. Karena, pada saat itu Menkopulhukam meminta supaya Munas ditunda hingga awal tahun 2015.

"Dari hasil pertemuan tersebut dan untuk menghindari perpecahan, Bang Akbar mengadakan rapat Wantim dan hasilnya meminta supaya Munas ditunda sampai ada kesepakatan dari pihak-pihak yang berkepentingan," ujarnya menjelaskan.

Namun, hasil rapat Wantim itu ternyata tak mampu mengubah sikap DPD yang tetap ingin menggelar Munas pada 30 November-3 Desember di Bali.

Sebelum Munas di Bali dibuka secara resmi, Akbar mengajak bertemu dengan Agung Laksono guna membicarakan kesepakatan waktu penyelenggaraan Munas. Saat itu, ARB bersedia Munas digelar Oktober 2015. Atas perubahan sikap ARB tersebut, Akbar berniat mengkomunikasikannya dengan Agung dan dinegosiasikan ulang. Harapannya, keduanya bersedia menggelar Munas pada  bulan Juli atau Agustus. Namun, Agung tak bersedia hadir dalam pertemuan yang telah di sepakati itu.

"Jadi Bang Akbar selaku senior Golkar sudah berupaya maksimal untuk mempertemukan pihak-pihak yang bertikai."

Untuk itu, Riyono meminta kubu Agung tak menebar isu seolah-olah Akbar tidak pernah berupaya mencari solusi atas konflik yang terjadi di tubuh Golkar. Apalagi menuding Akbar berkonspirasi dengan ARB men-setting Munas di Bali.

Prediksi Liga Europa: AS Roma vs AC Milan

Staf Ahli Fraksi Partai Golkar DPR RI ini mengatakan, yang terpenting sekarang adalah bagaimana konflik yang merugikan organisasi ini diakhiri secepatnya dengan cara yang bisa diterima oleh semua pihak. Semua elemen partai harus berpikir jernih dengan hati yang tulus untuk sama-sama mencari solusi terbaik bagi partai untuk  menghadapi agenda-agenda politik nasional seperti Pilkada serentak di tahun 2015. (ren)

Manajer Chelsea, Mauricio Pochettino

Pemain Chelsea Rebutan Penalti, Mauricio Pochettino: Ini Seperti Anak Kecil Memalukan

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino mengkritik sejumlah pemainnya usai rebutan penalti saat menghadapi Everton.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024