Sempat Ditolak, Bocah Difabel Ini Akhirnya Bisa Bersekolah

Oktavian Rahmadani
Sumber :
  • Vivanews/D.A Pitaloka

VIVAnews – Oktavian Rahmadani akhirnya bisa sekolah lagi di SDN 2 Sumberpucung, Desa Karangkates Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang, Jumat 19 Desember 2014. Bocah yang diamputasinya kakinya lantaran dihantam bus angkutan umum pada 28 Mei 2014 itu sempat ditolak sekolah lantaran khawatir Vian akan mengganggu proses belajar mengajar guru dan murid di kelasnya.

"Hari ini mulai sekolah untuk adaptasi sebelum libur. Masuk lagi 5 Januari 2015 nanti. untuk ke sekolah, Vian saya dorong pakai kursi roda,” kata Febriani Aristy (28) orang tua Vian, Jumat 19 Desember 2014.

Menurutnya anak sulung dari dua bersaudara itu terlihat semangat sejak pagi. Dia bangun pukul 05:30 dan berangkat sekolah pukul 06:30 dengan berjalan kaki. Jaraknya sekitar 10 menit dari rumah nya di Jalan Rambutan Gang 1 RT 5 RW 1.

Mengenakan setelan seragam pramuka, Vian tampak akrab dengan teman sebangku dan kawan yang lain. Sebagian besar dari mereka adalah kawan Vian saat TK. Kepala Sekolah SDN 2 Sumberpucung, Lilik Srianah menyatakan Vian adalah satu-satunya siswa yang belajar dengan menggunakan kursi roda, diantara 160 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6, hanya dua siswa yang berbeda dengan kawan lainnya.

β€œDia harus mengulang pelajaran satu semester. Vian tidak sekolah sejak kecelakaan Mei sampai sekarang karena ditolak sekolah. Katanya, Sekolah takut Vian akan merepotkan gurunya, di olok-olok temannya dan mengganggu siswa lain yang sedang belajar di kelas,” ujar Ponimah (58) nenek Vian.

Kepala sekolah ini membantah jika dirinya sempat menolak Vian atau menyarankan bocah berusia tujuh tahun itu untuk sekolah di sekolah luar biasa. Menurunya sekolah juga menunggu Vian yang tak juga masuk setelah tertimpa musibah kecelakaan. β€œMaaf, saya lupa,” kata Lilik ketika diingatkan oleh orang tua Vian tentang penolakanya pada Juli 2014.

Kini setelah Vian kembali sekolah Lilik menegaskan tidak akan membedakan Vian dengan siswa lain di kelas tersebut. Orang tua Vian pun selalu mendampingi di sekolah untuk membantu Vian beraktifitas. Meskipun, menurutnya,Β  Vian dinyatakan akan tinggal kelas di akhir tahun pelajaran nanti karena sudah ketinggalan satu semester.

Kecelakaan Maut

Vian bisa sekolah kembali setelah kasusnya didengar oleh aktivis difabel setempat, Eka Wulandari. Mahasiswi Universitas Brawijaya yang juga penyandang tuna daksa ini lantas menghubungkan Vian dengan sejumlah pegiat yang fokus dalam hal pendidikan, seperti Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) dan Jaringan Advokasi Disabilitas Indonesia (JADI). Setelah melakukan pertemuan, FMPP dan JADI tidak merekomendasikan Vian untuk sekolah di YPAC atau sekolah luar biasa. Selain jarak yang jauh kemampuan akademis Vian sangat memungkinkan untuk menyerap pelajaran dari sekolah reguler di sekitar rumahnya.

β€œSekolah yang dituju itu masuk ring 1, jaraknya tak lebih dari 1 kilometer. Jadi sangat dianjurkan untuk menerima Vian. Vian sendiri sudah dinyatakan diterima sebelum terjadi kecelakaan itu, meskipun dia belum punya nomor induk,” kata Sayekti, Koordinator FMPP.

Kecelakaan yang terjadi pada 28 Mei 2014 berlangsung cepat dan tidak disangka. Saat itu Vian bersama neneknya, Ponimah, sedang duduk di teras rumah yang ada di tepi Jalan Raya Karangkates. Sekitar pukul 04:30 dini hari mereka menunggu mobil travel yang akan mengantar mereka ke Bandara Juanda, Sidoarjo.

Siapa sangka, Bus PO Dahlia AG 7931 UR datang dari arah Barat datang dengan kecepatan tinggi, menghantam teras rumah dan warung milik Ponimah. Vian, Ponimah dan lima orang lain menjadi korban dalam kejadian singkat itu. Vian yang paling parah, dua kakinya harus diamputasi.

Hasil penyidikan polisi sendiri menetapkan sopir bersalah dan telah divonis bersalah di depan pengadilan lantaran terbukti mengendarai kendaraan saat mengantuk. Setelah peristiwa itu, Ponimah juga telah pindah rumah di dalam gang Rambutan serta menyewakan rumah nahas itu.

Jumat pagi itu Vian nampak menyimak perkataan ibu guru di kelasnya. Dia beradu cepat dengan kawannya mengangkat tangan, menjawab pertanyaan dari ibu guru.

Persib vs Bhayangkara FC Imbang, Begini Komentar Bojan Hodak

Di sudut kelas, sebuah kursi roda milik Vian menunggu untuk digunakan pemiliknya dengan bantuan ibunya, yang menunggu di depan kelas sejak pagi hingga sekolah usai. (ren)

Ilustrasi diabetes/cek gula darah.

5 Makanan yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah untuk Penderita Diabetes

Diabetes adalah kondisi yang memerlukan perhatian khusus terhadap pola makan. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024