Pahlawan Berkumis Ini Selamatkan Bocah SD dari Penyanderaan

Tragedi penyanderaan di Gresik
Sumber :
  • Vivanews/Mohammad Zumrotul
VIVAnews
Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!
- Drama penyanderaan bocah sekolah dasar (SD) di Gresik, Jawa Timur, pada Rabu, 17 Desember 2014, berakhir berkat aksi heroik seorang tentara. Dia yang menyelamatkan si bocah dari ancaman pisau penyandera.

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Tentara itu adalah Kapten Arhanud Suwanto, bertugas di markas Komando Distrik (Kodim) 0817/Gresik, yang berdekatan dengan SD Negeri Tlogo Patut, tempat korban bersekolah. Pria berkumis tebal itu merelakan jari dan sikunya terluka saat merebut pisau dari tangan pelaku penyanderaan.
Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia


Kapten Suwanto menjabat sebagai Pasi Pres di markas Kodim 0817/Gresik. Dia dikenal sebagai sosok yang lembut di mata anggota dan rekan-rekannya. Dia juga gemar bergaul dan bercanda.


Suwanto tak pernah menyangka bakal menghadapi aksi penyanderaan pada Rabu pagi itu. Apalagi korbannya adalah siswi SD. Dia pun tak mengenal si penyandera, Fuad Ahmad, warga Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.


Saat terjadi penyanderaan, kapten berusia 49 tahun itu keluar dari ruang kerjanya setelah mendengar teriakan pelaku. Dia melihat pelaku mengalungkan pisau di leher korban, ZPA (9 tahun).


Suwanto dengan tenang menggiring dan mengajak pelaku masuk ke ruang kerjanya. Langkah itu dilakukan agar aksi pelaku tidak mengakibatkan warga ketakutan.


Negosiasi pun terjadi. Di hadapan Suwanto, pelaku yang dalam kondisi panik, menuntut diberikan perlindungan dan jaminan keselamatan. Dia berdalih kalah judi bola di Mojokerto. Banyak utang. Diburu penagih utang dan diancam akan dibunuh.


Dalam negosiasi itu, pelaku minta diantar ke Tanjung Perak, Surabaya, dengan naik mobil patroli Kodim. Suwanto mengabulkan permintaan itu. Namun selama di perjalanan, tepatnya di Jalan Veteran, Kebomas, Fuad Ahmad, justru ingkar janji. Dia berubah pikiran dan meminta diantar ke Malang untuk menemui suadaranya.


Suwanto menolak permintaan pelaku. Dia kemudian meminjamkan telepon genggamnya kepada pelaku agar menelepon saudaranya di Malang agar dijemput di Surabaya.


Tepat di perempatan Nippon Paint Gresik, mobil berhenti. Suwanto kemudian memanfaatkan kelengahan pelaku yang sedang menelepon. Dia merampas dan merebut pisau pelaku yang dikalungkan di leher korban.


Aksi merebut pisau dari tangan pelaku nyaris gagal. Pisau melukai jari dan siku Suwanto. Setelah berhasil merebut pisau dan menyelamatkan korban, sejumlah anggota Kodim Gresik dan tim buser Polres Gresik langsung memecahkan kaca mobil dengan popor senjata api laras panjang.


Pelaku melawan dan Polisi melepaskan tembakan peringatan ke udara sebanyak dua kali. Namun tembakan itu tak meredakan perlawanan pelaku. Tim buser mengambil langkah tegas dengan menembak kepala dan dada pelaku hingga tewas di lokasi kejadian.


Suwanto kemudian banjir ucapan selamat dari berbagai kalangan. Tidak hanya datang dari rekan-rekannya di Kodim, tapi juga dari Bupati dan Wakil Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto dan Muhammad Qosim.


Suwanto juga dijanjikan penghargaan oleh Bupati. Komandan Kodim, Letnan Kolonel Awang Prawira, pun akan memberikan penghargaan. Meski belum tahu bentuk penghargaan itu, Suwanto hanya tersenyum. Dia tak pamrih dan meminta balasan apa pun. (ren)


Muhammad Habib/Gresik


Baca berita lain:






Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya