Meinisa Bocah Korban Longsor Banjarnegara Sedih Batal Terima Rapor

Meinisa Bocah Korban Longsor Banjarnegara Sedih Batal Terima Rapor
Sumber :
  • Dwi Royanto (Semarang)
VIVAnews
Spesifikasi Toyota Fortuner Hybrid yang Dijual Rp700 Jutaan
- Jumat pagi, langit di atas Desa Ambal, Karangkobar, Banjarnegara, masih mendung. Namun keramaian di dapur umum Palang Merah Indonesia (PMI) sudah terlihat. Rupanya aktivitas memasak relawan dilakukan di SDN 1 Ambal, Karangkobar, yang biasa dijadikan kegiatan belajar mengajar anak-anak.

Segera Hadir Fitur Baru untuk Pengguna Mobil Listrik

Meinisa (10 tahun) justru tak tampak mengenakan seragam sekolah seperti anak-anak lain. Raut muka musam terpancar benar di wajahnya, gadis kecil kelas 5 SD Ambal 1 itu. Ia mengaku kecewa karena aktivitas belajarnya terganggu sejak bencana terjadi.
Demokrat Sebut AHY Kader Terbaik, Sinyal Jadi Menteri Lagi di Kabinet Prabowo-Gibran?


"Sudah satu minggu sekolah diliburkan. Sekolah buat masak (dapur umum relawan)," ujar Nisa, panggilan akrabnya, sembari bermain di depan sekolahnya.


Di tengah aktivitas di posko pengungsian, Nisa justru belajar sendiri setelah sepekan sekolah diliburkan. Dia batal menerima rapor meski Ujian Akhir Semeter (UAS) telah dijalani Jumat pekan lalu. "UAS sudah selesai sebelum longsor. Kata Pak Guru disuruh libur dulu," katanya.


Nisa adalah satu dari ratusan siswi lain di Karangkobar yang batal menerima rapor akibat bencana di Karangkobar. Sekolah sengaja meliburkan kegiatan belajar setelah bencana terjadi. "Pak guru minta disuruh belajar. Ya, kecewa karena rapornya belum dibagikan," ujarnya.


Ike (29 tahun), ibu Nisa, mengatakan seharusnya Nisa menerima rapor hari ini. Namun, pihak sekolah belum memberikan kabar kepada orang tua murid kapan jadwal pasti pembagian rapor anaknya.


"Biasanya hari ini (menerima rapor), besok ngembaliinnya. Sudah satu minggu anak saya enggak sekolah. Pihak sekolah bilang, jangan sekolah dulu karena sekolah buat posko," ujar Ike.


Kendati demikian, sejak diliburkan selama satu minggu, siswa di SD Ambal tidak diberikan kegiatan khusus sehingga anak-anak murni libur meski belum saatnya.


"Ya, sedih, tapi karena bencana gimana lagi, enggak bisa diapa-apain. Namanya ujian," ujar Ike, yang berprofesi sebagai pedagang toko kelontong.


Menurutnya, selama menjadi siswa di SD Ambal, putri satu-satunya itu tergolong siswi yang cerdas dan penurut. Nisa bahkan selalu mendapatkan peringkat dua sejak kelas 1 SD hingga kelas 5. "Kemarin saja ikut lomba mainan anak-anak, dan dapat juara satu," katanya.


Kepala Sekolah SD Ambal 1, Suparyo, mengatakan bahwa sejak longsor pada Jumat pekan lalu, aktivitas di sekolahnya lumpuh total. Bahkan, pembagian rapor yang seharusnya pekan ini harus ditunda.


"Seharusnya tanggal 20 kita bagikan. Tapi karena sekolah masih digunakan hingga tanggal 21 dan ada penambahan waktu. Maka belum tahu sampai kapan, " kata Suparyo.


Pembagian rapor akan dilakukan di awal semester dua kira-kira pada 5 Januari 2015. "Jadi, sekarang kegiatan sekolah anak diliburkan, hanya guru-guru masuk untuk menyelesaikan rapor," Suparyo menambahkan.



Baca berita lain:





Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya