BNPB akan Pasang 20 Alat Peringatan Dini Longsor

Kabupaten Madiun Hanya Punya Satu Detektor Longsor
Sumber :
  • Adib Ahsani (Madiun)
VIVAnews
Pemkot Pontianak Kasih Peringatan ke Seluruh SPBU di Kota Itu, Ada Apa?
- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan memasang alat peringatan dini bencana longsor di 20 titik rawan longsor.

Man Utd Incar Penyerang Tua yang Bela Real Madrid

"Ada 20 unit alat yang saat ini tersedia dan akan dipasang hingga akhir bulan Desember ini terutama pada daerah yang rawan terjadinya bencana longsor,"kata Kepala BNPB Syamsul Maarif, di Yogyakarta, Rabu 18 Desember 2014 malam.
Ekonomi Tumbuh 5,6% di 2024, Pemprov DKI Yakin Bisa Atasi Inflasi


20 unit alat peringatan dini tanah longsor itu, berasal dari Universitas Gajah Mada (UGM) sebanyak 10 unit dan 10 lagi dari Badan Geolog pi Kementerian ESDM. 20 alat direncanakan akan mulai dilakukan akhir bulan Desember 2014 ini.


"Januari 2015 akan ada penambahan alat lagi. Jumlahnya 20 unit,"katanya.


Syamsul menjelaskan, nantinya seluruh wilayah Indonesia yang memiliki potensi bahaya tanah longsor akan dipasang alat peringatan dini. Hanya saja, pihaknya masih akan melihat kembali ketersediaan dana yang ada.


"Keinginan kita semua wilayah rawan longsor dipasang alat ini tapi kita lihat anggaranya. Selain itu juga butuh waktu tidak bisa cepat, karena membuatnya tidak mudah," jelasnya.


Untuk biaya tahap pertama pengadaan dan pemasangan alat akan menggunakan dana siap pakai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).


"Dana tahap pertama menggunakan dana siap pakai BNPB, masih ada 89 Milyar," tuturnya.


Namun demikian, soal titik mana saja yang akan menjadi lokasi pemasagan Estensometer dan Tilt, akan ditentukan dalam rapat di Wonosobo Jawa Tengah hari ini, Jumat 19 Desember 2014.


Sedangkan, Titik start lanjutnya akan dimulai dari Banjarnegara, Daerah Dieng Wonosobo dan Jawa Barat bagian Selatan.


Lebih jauh Syamsul memaparkan,  meski nantinya alat peringatan dini tanah longsor akan dipasang di beberapa titik rawan seluruh wilayah Indonesia. Namun, masyarakat jangan sampai hanya mengantungkan diri pada alat dan tetap harus mampu melihat gejala-gejala alam.


" Masyarakat harus tetap waspada meski sudah ada alat deteksi dini yang terpasang," pungkasnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya