Sumber :
VIVAnews
- Upaya evakuasi korban longsor Banjarnegara sulit karena hujan masih turun, gelap, dan tanah masih terus bergerak. Jaringan listrik terputus dan akses jalan juga tertimbun material longsoran.
Untuk bisa menuju ke lokasi bencana, tim SAR harus berupaya ekstra keras. Tim SAR berhati-hati karena sekitar lokasi longsor masih sangat berbahaya, suatu saat bisa terjadi longsor susulan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Untuk bisa menuju ke lokasi bencana, tim SAR harus berupaya ekstra keras. Tim SAR berhati-hati karena sekitar lokasi longsor masih sangat berbahaya, suatu saat bisa terjadi longsor susulan.
Longsor di dusun Jemblung terjadi jumat menjelang petang. Suara gemuruh tanah yang bergerak terus meluncur ke bawah menyapu rumah warga. Sekitar 200 dari 300 orang warga dusun ini berhasil menyelamatkan diri.
Longsor ini merupakan rangkaian longsor di beberapa titik di Banjarnegara sejak hujan deras turun sepekan terakhir. Sebelumnya longsor merenggut dua korban jiwa warga Wanayasa dan Pagentan tertimpa bangunan rumah yang terkena longsor.
Longsor Banjarnegara juga memutus ruas jalan nasional, kabupaten dan jalan desa. Aktivitas ekonomi warga terganggu dan menimbulkan trauma.
Hingga dini hari ini, Sabtu 13 Desember 2014, di sejumlah titik terpantau masih ada pergerakan tanah akibat curah hujan tinggi.
Longsor ini mengingatkan kejadian 2006 silam di desa Sijeruk kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara Jateng yang menewaskan sekitar 90 warga. Dari lokasi longsor dusun Jemblung ini berjarak sekira 10 kilometer.
Sonik Jatmiko (Banjarnegara)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Longsor di dusun Jemblung terjadi jumat menjelang petang. Suara gemuruh tanah yang bergerak terus meluncur ke bawah menyapu rumah warga. Sekitar 200 dari 300 orang warga dusun ini berhasil menyelamatkan diri.
