Polisi Tembaki Warga Papua, Empat Tewas

Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Papua Tolak Referendum
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Gong Yoo dan Song Hye Kyo Bakal Main Drama Sejarah Bareng
- Aparat gabungan tim khusus Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian menembaki warga Paniai, Papua, sekira pukul 10.00 WIT, Senin, 8 Desember 2014. Empat warga tewas, empat orang kritis, dan puluhan mengalami luka. Penembakan terjadi saat aparat berupaya membubarkan konsentrasi massa di Lapangan Karel Gobai Enarotali, ibu kota Paniai.

Viral Aksi Emak-emak di Makassar Mengamuk Sambil Ancam Pakai Parang Penagih Utangnya

Ketua Dewan Adat Paniai, John NR Gobai, membenarkan aksi penembakan secara membabi buta yang dilakukan aparat TNI dan Polri terhadap warga Enarotali Paniai. "Ada empat warga yang tewas dan empat kritis serta 22 lainnya luka-luka karena ditembaki aparat Polisi dan TNI saat mereka berkumpul di sebuah lapangan.”
Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly


Mengenai kronologi kejadian, kata Gobai, bermula pada 7 Desember sekitar pukul 24.00 WIT sebuah mobil jenis Toyota Fortuner melintas di perbukitan Togokotu, Kampung Ipakiye, Paniai Timur. Saat mobil melintas di Posko Natal lampunya dalam keadaan padam.


"Karena lampu mobil padam, anak-anak yang berada di Posko Natal kemudian menegur pengendara mobil agar menyalakan lampunya. Namun yang terjadi pertengkaran mulut dan mobil terus melaju menuju Posko tim khusus Batalion Infantri 753 AVT di Uwibutu," ujarnya.


Tidak beberapa lama kemudian pengendara mobil Fortuner bersama sejumlah rekan mereka kembali ke Posko Natal dan melakukan penganiayaan terhadap anak berusia 12 tahun. "Inilah yang memicu warga Kampung Ipakiye mendatangi Kota Enarotali yang jaraknya sekitar lima kilometer guna mempertanyakan pelaku penganiayaan serta meminta penjelasan aparat keamanan," ucapnya.


Karena tidak ada penjelasan, massa membakar mobil Fortuner yang diduga digunakan saat melintas di Posko Natal di Kampung Ipakiye. Setelah membakar mobil, massa menyanyi dan menari lalu tiba-tiba aparat menembaki kerumunan massa. Identitas korban yang tewas adalah Habakuk Degei, Neles Gobai, Bertus Gobai dan Apinus Gobai.


"Aparat gabungan TNI dan Polri ini menembaki kerumunan massa untuk mencoba membubarkan," ujar Gobai.


"Warga yang kritis dirawat di Rumah Sakit Madi Enarotali. Sedangkan yang tewas masih di lapangan dikerumuni massa," dia menambahkan. Situasi Enarotali masih mencekam karena konsentrasi warga terus bertambah di lapangan Karel Gobai.


Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Yotje Mende, membenarkan peristiwa penembakan itu. "Tapi penembakan dipicu adanya penyerangan terhadap Polsek Kota Enarotali, anggota hanya melakukan upaya pengamanan," ujarnya.


Mengenai kronologi lengkapnya, siapa yang jadi korban dan pelaku, masih menunggu informasi lengkap dari Paniai.



Baca berita lain:






Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya