Sumber :
- Handi Firmansyah/Mojokerto
VIVAnews
- Seorang anak berusia di bawah lima tahun (balita) di Mojokerto, Jawa Timur, menderita tumor ganas di mata kanannya. Tumor itu terus membesar hingga sebesar kepalan tangan orang dewasa. Tapi dia hanya dirawat seadanya karena kondisi ekonomi orang tuanya pas-pasan.
Balita itu bernama Fadil Kairan, berumur tiga tahun. Dia adalah putra pertama pasangan Hari dan Tri Prastina Wiyanti, warga Desa Gembongan, Kecamatan Gedek, Mojokerto.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Kisah Heroik Anggota TNI Keturunan Tionghoa Tak Bocorkan Rahasia Negara Meski Disiksa Musuh
Balita itu bernama Fadil Kairan, berumur tiga tahun. Dia adalah putra pertama pasangan Hari dan Tri Prastina Wiyanti, warga Desa Gembongan, Kecamatan Gedek, Mojokerto.
Fadil tak bisa bermain dengan normal seperti anak seusianya. Dia harus selalu digendong orang tuanya karena tumor di matanya terus membesar kian berat. Dia sering menangis menahan sakit dari benjolan tumor di matanya.
Tumor yang diderita Fadil diketahui sejak delapan bulan lalu. Awalnya keluar benjolan kecil di matanya dan terus membesar.
Penghasilan ayah Fadil sebagai buruh kontrak pabrik kayu di Gresik hanya cukup untuk makan dan menutupi kebutuhan sehari-hari. Selain tak mempunyai biaya, orang tua Fadil juga tak memiliki Kartu Jaminan Kesehatan, karena mereka harus bekerja dan belum sempat mengurusnya.
Ibu Fadil, Tri Prastina Wiyanti, mengaku pernah memeriksakan anaknya di Puskesmas dan rumah sakit mata di Surabaya. Dokter memvonis anaknya menderita tumor mata ganas dan harus menjalani operasi.
Orang tua Fadil hanya bisa pasrah dan berharap perhatian dari pemerintah dan bantuan dari para dermawan untuk pengobatan anaknya. Dia berharap banyak anaknya bisa sembuh dan normal kembali seperti anak seusianya.
Handi Firmansyah/Mojokerto
Baca berita lain:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Fadil tak bisa bermain dengan normal seperti anak seusianya. Dia harus selalu digendong orang tuanya karena tumor di matanya terus membesar kian berat. Dia sering menangis menahan sakit dari benjolan tumor di matanya.
