Pencarian Pesawat Jatuh Gunakan Robot Pelacak

Pesawat latih jatuh
Sumber :
  • VIVAnews/Kusnandar
VIVAnews
Saham Berdividen, Pilihan Terbaik untuk Investor Konservatif
- Tim SAR kembali melanjutkan pencarian pesawat yang jatuh di perairan Minahasa Utara, Sulawesi Utara, kemarin. Upaya pencarian menggunakan alat pendeteksi logam di laut (marine detector) dan robot pelacak, selain regu penyelam.

Generasi Muda Harus Cerdas Finansial Dalam Menabung dan Kelola Keuangan

Kedua alat itu dioperasikan dari kapal dan perahu milik Badan SAR Nasional (Basarnas) di permukaan laut. Alat itu diharapkan dapat mendeteksi logam bangkai pesawat di kedalaman 90 meter sampai 100 meter. Jika bangkai pesawat, diharapkan pula dua kru pesawat dapat ditemukan.
Kondisi Tragis di Gaza, FYP Minta Yordania-Mesir Buka Perbatasan untuk Bantuan Kemanusiaan


Hingga kini, tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI dan Polri belum menemukan bangkai pesawat maupun krunya. Tapi Tim mengaku yakin segera menemukan pesawat nahas jenis Pilatus Porter nomor dengan register PK-ERL itu.


Pencarian sejak kemarin baru menemukan beberapa bagian pesawat, di antaranya, dua roda, satu ekor, dan sejumlah serpihan yang belum diidentifikasi. Tim juga menemukan sebuah tas ransel dan satu unit komputer jinjing atau laptop meski belum diidentifikasi pemiliknya.


Tim, yang dipimpin Mayor Jenderal Tatang Jainudin, Deputi Operasi dan Pelatihan Basarnas, akan terus mencari hingga tujuh hari mendatang.


Petugas mengalami kesulitan dalam proses pencarian karena arus yang cukup keras di antara perairan Teluk Minahasa dan Pulau Lembe. Meski begitu, dengan menggunakan dua alat canggih itu, mereka yakin dalam waktu dekat akan menemukan bangkai pesawat.


Pesawat nahas milik maskapai penerbangan Elang Nusantara Air itu dikemudikan pilot Ronny. Pesawat jatuh di perairan Minahasa Utara, sekitar satu mil dari arah pantai Firdaus Kema, Selasa siang, 2 Desember 2014.


Pesawat terbang dari Gorontalo menuju Ternate dan Timika, namun cuaca buruk membuat pilot membelokkan pesawat ke arah Manado. Sekitar pukul 10.02 Wita, pesawat itu putus kontak dan akhirnya jatuh di perairan Kema.


Marwan Dias Aswan/Minahasa Utara



Baca berita lain:






Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya