Sumber :
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVAnews
- Presiden Joko Widodo sempat dikatakan angkuh oleh media Malaysia. Sebab, Jokowi menginstruksikan TNI untuk menenggelamkan kapal pencuri ikan di perairan Indonesia.
Menanggapi hal itu, Menkopolhukam, Tedjo Edhy, mengatakan bahwa Jokowi hanya ingin menegakkan kedaulatan bangsa dan melindungi sumber daya alam di tanah air.
Baca Juga :
Tegaskan Hubungan dengan Syifa Hadju Baik-baik Saja, Rizky Nazar: Tidak Ada Orang Ketiga
Menanggapi hal itu, Menkopolhukam, Tedjo Edhy, mengatakan bahwa Jokowi hanya ingin menegakkan kedaulatan bangsa dan melindungi sumber daya alam di tanah air.
Baca Juga :
Setengah Penjualan Suzuki Berasal dari Mobil Ini
"Jangan main-main dengan aturan hukum. Ini negara dengan aturan hukum. Ini negara kita jangan dikendalikan oleh negara lain. Kita berhak mengatur negara kita sendiri," kata Tedjo, di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat 28 November 2014.
Menurut dia, dengan menginstruksikan menengelamkan kapal, Jokowi bukan presiden yang angkuh, tetapi tegas.
"Kenapa orang kita (dihukum) gantung di sana (Malaysia), siapa yang angkuh sekarang?," kata dia.
Namun, kata dia, jika warga Malaysia berbuat kesalahan di Indonesia, maka pemerintah berhak untuk menghukum.
"Mereka juga mengobok-ngobok kekayaan laut yang ada di kita. Kita harus tegas, Presiden Jokowi tegas, bukan angkuh, kalau kita balik ke Malaysia
nggak
mau juga. Kapal-kapal kita dibakar oleh Australia, ya kita intropeksi saja," kata dia.
Yang ditenggelamkan itu, kata dia, adalah kapal-kapal yang melanggar dan tidak memiliki surat, termasuk yang melakukan pencurian ikan. Apalagi, dasar hukum untuk menenggelamkan kapal juga sudah ada.
"Ini negara kita jangan diatur orang lain," kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Jangan main-main dengan aturan hukum. Ini negara dengan aturan hukum. Ini negara kita jangan dikendalikan oleh negara lain. Kita berhak mengatur negara kita sendiri," kata Tedjo, di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat 28 November 2014.