Dr. dr. Lestari Handayani, M.Med Menjadi Profesor Riset ke-11

Sumber : Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan RI
Sumber :
VIVAnews
RS Polri: Seluruh Jasad Korban Kebakaran Toko Frame Mampang Sudah Teridentifikasi
– Menteri Kesehatan RI RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K) menghadiri pengukuhan Dr. dr. Lestari Handayani, M.Med sebagai Profesor Riset yang ke-11 Badan Litbangkes Kemenkes oleh Ketua Majelis Pengukuhan Profesor Riset, Prof. Dr. Ir. Iskandar Zulkarnain, di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, 24 November 2014.

PSSI Buka Suara soal Dugaan Pengaturan Skor Bhayangkara FC Vs Persik

Pada kesempatan tersebut, Menkes berharap kepada Prof. Lestari agar terus menjadi peneliti yang menjunjung tinggi kejujuran dan kebenaran dan senantiasa meningkatkan kemampuan, pengetahuan serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan khususnya pemanfaatan jamu dalam pelayanan kesehatan.
Polisi Periksa 21 Saksi Terkait Kasus TPPU yang Jerat Ahli Nuklir UGM


“Tetaplah berkarya dan memberikan keteladanan kepada para peneliti dan calon peneliti, sehingga perkembangan penelitian di Indonesia makin membanggakan dan mempunyai kontribusi terhadap kesejahteraan manusia,” pesan Ibu Menkes.


Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Lestari mengangkat topik Budaya Minum Jamu dalam Mendukung Pelayanan Kesehatan di Indonesia. Keberadaan jamu tidak terlepas dari kehidupan masyarakat Indonesia. Jamu merupakan warisan budaya nusantara yang maknanya tidak hanya terletak pada bentuk ramuannya, tetapi juga falsafah yang ada di balik ramuan tersebut dan aspek spiritual yang sering menyertainya.


Menurut data Riskesdas 2013 sekitar 30,4 persen penduduk memanfaatkan kesehatan tradisional, 49 persen diantaranya menggunakan ramuan jamu. Hampir semua yang mengkonsumsi jamu mengatakan bahwa jamu bermanfaat bagi kesehatan.


Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan telah menetapkan kebijakan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3/2010, tentang Saintifikasi Jamu dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan, yang bertujuan untuk memberikan landasan ilmiah (evidence based) penggunaan jamu secara empiris melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan.


Pengukuhan ini merupakan indikator penting bahwa kegiatan penelitian jamu telah berlangsung secara masif dan menantang untuk terus dilanjutkan sehingga jamu menjadi bagian penting dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat.


Profesor Riset merupakan jabatan karir tertinggi bagi Peneliti. Pengukuhan Profesor Riset dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Karir ini diperoleh dengan melihat ketekunan, komitmen, tanggung jawab, keseriusan yang terus menerus sehingga mencapai tingkat pemahaman keilmuan yang sesuai dengan perkembangan situasi.


Dengan adanya Profesor Riset, maka kelangsungan pembinaan karir serta kaderisasi peneliti dapat berlangsung, selain itu juga adanya sosok panutan terutama dalam menjaga kualitas peneliti dan kegiatan penelitian.


Saat ini Peneliti Badan Litbangkes berjumlah 444 orang dengan rincian peneliti pertama 176 orang, peneliti muda 155 orang, peneliti madya 92 orang, dan peneliti utama 21 orang. Jumlah profesor riset Badan Litbangkes adalah 10 orang namun 4 orang pensiun, 2 orang meninggal dunia, dengan demikian profesor riset menjadi 5 orang dengan dikukuhkannya Dr. dr. Lestari Handayani, M. Med menjadi Profesor.


Prof. Lestari merupakan seorang Peneliti Utama di bidang kesehatan masyarakat yang bekerja di Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Litbangkes. Wanita kelahiran 53 tahun yang lalu, cukup aktif berpartisipasi membina kader ilmiah. Saat ini Prof. Lestari merupakan tenaga pengajar pada Akademi Teknik Elektromedik Surabaya dan Akademi Akupuntur Surabaya selain itu dia juga menjadi Pembina Peneliti di Badan Litbangkes dan Penguji Thesis (S2) pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.


Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website
dan alamat email
. Info-info tentang kesehatan lebih lanjut dapat dilihat pada
. (Webtorial)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya