Setelah Longsor, Akses ke Desa di Tapanuli Tengah Kembali Normal

Longsor di pemukiman warga di Kudus, Jawa Tengah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri A
VIVAnews
Ramalan Zodiak Sabtu 20 April 2024, Sagitarius: Hati-hati dengan Teman Dekat
- Material longsor yang mengisolasi Desa Sibio Bio di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, berhasil disingkirkan, hari ini, Selasa, 25 November 2014. Akses jalan dari dan menuju desa itu pun kembali dapat dilalui setelah tertutup sejak empat hari lalu.

Jadwal Mobil SIM Keliling DKI Jakarta, Depok, Bandung, Bekasi Sabtu 20 April 2024

Upaya menyingkirkan material longsor yang bercampur batang-batang pohon akibat banjir itu dilakukan sejumlah petugas Kepolisian dan TNI setempat. Aparat menggunakan alat seadanya dan berusaha keras membuka akses jalan.
7 Manfaat Tempe untuk Kesehatan Tubuh, Jadi Sumber Protein untuk Kesehatan Tulang


Selama terisolasi, sebanyak 250 kepala keluarga di desa itu hidup tanpa bantuan makanan atau pun obat-obatan. Bantuan tidak bisa masuk ke desa itu, karena seluruh akses jalan tertutup longsor. Sejumlah warga desa, terutama anak-anak dan kalangan lanjut usia, mulai terserang penyakit.


Kini, bantuan mulai mengalir. Ratusan kepala keluarga pun langsung menuju Desa Muara Si Buntuon untuk mendapatkan bantuan makanan dan kesehatan. Bantuan diutamakan bagi anak-anak dan orang tua yang terserang penyakit.


“Dengan terbukanya akses jalan ini, warga desa bisa beraktivitas kembali,” kata Kepala Kepolisian Resor (Polres) Tapanuli Tengah, AKBP Misnan.


Misnan memastikan personel Polres Tapanuli Tengah tetap siaga di lokasi bencana untuk mengantisipasi musibah longsor dan banjir itu terulang. Kondisi desa itu masih terus diguyur hujan deras.


Pencarian bayi terkendala


Sementara itu, seorang bayi berusia delapan bulan yang hilang terseret banjir pada hari kejadian itu belum ditemukan hingga hari ini. Tim SAR gabungan masih terus mengupayakan pencarian tetapi terkendala cuaca buruk. Ditambah medan yang cukup berat.


Hujan deras masih mengguyur daerah itu. Tim SAR gabungan yang terdiri atas Basarnas, TNI, dan Polri, kesulitan menjangkau lokasi-lokasi yang diperkirakan ditemukan bayi itu. Tim menyusuri lokasi bencana hingga Sungai Muara Sibuntuon. Mereka pun menggunakan alat seadanya.


Banjir dan longsong yang menerjang Desa Sibio Bio itu terjadi pada Sabtu dini hari, 22 November 2014. Rumah-rumah di bantaran sungai diterjang longsor hingga hanyut ke sungai dan terseret banjir. Empat warga tewas dan seorang bayi masih hilang. (art)


Andi Panggabean dan Harmensyah/Tapanuli Tengah



Baca berita lain:






Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya