Buru Pencuri Ikan, TNI Minta 350 Ribu Kiloliter BBM ke Jokowi

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mendampingi Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/ Puspen TNI-Kolonel Inf Bernardus Robert
VIVAnews - Presiden Joko Widodo tiba-tiba menggelar rapat dengan Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Menteri Koodinator Politik Hukum dan HAM Tedjo Edhy di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 24 November 2014.
Bea Cukai Kalbagsel Musnahkan Barang Kena Cukai Ilegal Senilai 7 Miliar Rupiah

Mereka membahas tentang masalah keamanan maritim. Menurut Moeldoko, Jokowi minta dalam menangani masalah keamanan laut ini harus ada integrasi antar kementerian. 
Mantan Komandan IDF Sebut Netanyahu Bikin Israel Semakin Terpuruk

"Operasi ini harus dilakukan secara integrasi. (Jika tidak) nanti tidak efektif," kata Moeldoko usai menggelar rapat.
Pakaian Dalam Asal Bantul Siap Bersaing di Amerika dan Inggris

Bahkan, kata dia, TNI sudah mengajukan kebutuihan bahan bakar minyak yang mereka butuhkan untuk mengoperasikan kapal agar bisa terus berpatroli mengamankan laut.

"Pasti ada tambahan, kita ajukan tadi berapa kebutuhan riil di lapangan sudah kita sampaikan," kata Moeldoko.

Menurut dia, untuk mengoperasikan 159 kapal TNI untuk menyisir dan mengejar para pencuri ikan, dibutuhkan 350 ribu kiloliter bahan bakar per bulan. 

Sementara itu, menurut Tedjo, dalam pertemuan dengan Jokowi itu dibahas mengenai keamanan laut agar segera dilakukan koordinasi di semua sektor.

"Anggaran kita sudah ada untuk operasional. Bagaimana kita terkoordinasi, jangan sektoral. Jika ada yang punya data, berikan datanya," lanjutnya.

Data-data itu, kata Tedjo diperlukan karena tidak mungkin kapal TNI digunakan untuk memagari lautan yang begitu luas. Sehingga diperlukan kerjasama dengan semua sektor.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya