Menteri Pendidikan: Guru Terbaik Terbanyak di Jawa

Menteri Pendidikan: Jumlah Guru Terbaik Masih Banyak di Jawa
Sumber :

VIVAnews - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan, mengakui bahwa kualitas guru secara umum di Indonesia belum memuaskan. Guru dengan mutu terbaik pun belum mencapai nilai maksimum.

Ia menjelaskan, guru dengan mutu terbaik tidak merata tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kebanyakan berada di pulau Jawa, terutama di tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Itu pun, katanya, belum mencapai mutu yang benar-benar terbaik. Dia mencontohkan kualitas guru di Jawa Timur yang belum mencapai skor lima.

Nasdem Bakal Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, PKS Sebut Surya Paloh Cantik Bermain Politik

"Kualitas guru di Jawa Timur masih bernilai 4,6 dalam rentang penilaian 1-11," katanya di sela menghadiri Leader for Change Program yang digelar BEM Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, kemarin.

Anies mengungkapkan, obsesinya menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan menghasilkan pembelajar. Sebab, pembelajar adalah orang yang mengalami dan bukan sekadar menjalani. Pembelajar selalu belajar dari pengalaman, tidak terpaku pada program, dan berpikir kreatif, sehingga pendidikan harus mengarah ke sana.

Untuk diketahui, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sedang mengevaluasi Kurikulum 2013. Hasilnya bakal diputuskan pada Desember 2014. Evaluasi membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena menyangkut sistem pendidikan secara nasional.

Kementerian, katanya, bersikap sangat hati-hati terhadap kurikulum tersebut. Sebab, keputusan itu menyangkut jutaan siswa dan ratusan ribu guru. Kurikulum 2013 masih prematur akibat proses pematangan yang belum selesai tapi dipaksakan diterapkan.

Hormati guru

Dalam kesempatan tersebut, Menteri mengimbau masyarakat lebih menghormati guru, tak hanya siswa atau yang masih sekolah, melainkan seluruh masyarakat. Menghormati guru tidak hanya dengan menggelar upacara saat memperingati Hari Guru tapi juga meneladaninya.

Dia memperkenalkan program Gerakan Kembali ke Guru, yang berarti gerakan moral untuk tidak pernah melupakan jasa para guru. Itu bisa dilakukan dengan mendatangi rumah guru, kemudian menyalami dan mencium tangannya.

"Itulah cara yang harus kita lakukan jika bertemu guru, apalagi yang pernah mengajar kita. Jabat tangannya, ucapkan terima kasih dan tanya kabarnya," katanya.

Selain itu, Menteri menambahkan, masyarakat yang kini berprofesi sebagai swasta dan apalagi sukses, bisa memberikan bantuan guna ikut menurunkan beban kehidupannya.

"Misalnya, beri diskon layanan servis atau kebutuhan lain kepada guru. ā€ˇMasyarakat lain tidak akan protes jika yang diprioritaskan layanan itu adalah seorang guru," ujarnya.

Baca juga:





Gadis Pemenang Nobel Perdamaian Sumbang Sekolah di Gaza Rp600 Juta

Ilustrasi anak sekolah

Jangan Ragu Masukkan Anak ke PAUD Bun, Ini 5 Manfaat Pentingnya

Pendidikan Usia Dini (PAUD atau Preschool) yang berkualitas tak hanya mempersiapkan anak-anak untuk masuk sekolah dasar, tetapi juga membentuk kesejahteraan emosional.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024