Efek Buruk Modernisasi Bagi Anak

Save Our Children
Sumber :
  • Agus Triharyanto/VIVAnews
VIVAnews -
3 Jenderal Hantu Laut Pamit Tinggalkan Marinir, Salah Satunya Intelijen Kakap TNI
Modernisasi bagaikan dua sisi mata koin. Satu sisi merupakan bentuk kemajuan zaman. Namun, di sisi lain, kemajuan itu menelan korban, salah satunya adalah anak.

Viral! 4 Pria Terkapar Dipukuli di Depan Polres Jakpus Dipicu Pengeroyokan Anggota TNI

Seperti diketahui, era modern telah memaksa anak-anak untuk meninggalkan permainan dan lagu anak-anak menuju kedewasaan yang belum saatnya.
Layani Pemudik, Kemenhub Minta KAI dan KCIC Tambah Armada KA Feeder Whoosh


Melihat pemandangan yang ironis itu, Parental Control Movement dan Komnas Anak membuat acara untuk menggerakkan kepedulian terhadap pertumbuhan anak-anak saat ini.


"Karena era saat ini, era digital semua, mulai dari media sosial hingga permainan yang membuat anak jadi lebih dewasa sebelum saatnya. Maka dari itu, kami usung permainan anak zaman dulu dan memperkenalkan lagu anak-anak," ujar Rida, panita acara di kawasan
Car Free Day
, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu 23 November 2014.


Menurut Rida, kalau bukan kita, siapa lagi yang memperhatikan kondisi pertumbuhan anak. Di mana, lagu-lagu saat ini belum memberikan yang terbaik pada generasi bangsa, seperti lagu-lagu anak zaman dulu.


"Jadi, masyarakat jangan cuek dengan anak yang merupakan masa depan bangsa," ujar dia.


Pihaknya tidak ingin anak Indonesia jadi anti-modernisasi. Namun, tetap memperhatikan pertumbuhan dengan baik, selayak usianya. "Ini darurat. Intinya (anak-anak) jangan dewasa sejak dini," kata dia.


Pada acara tersebut, Parental Control Movement dan Komnas Anak menghidupkan kembali permainan-permainan tradisional serta mengenalkan kembali lagu-lagu anak. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya