Sumber :
VIVAnews
- Diduga keracuan setelah menyantap nasi kotak, puluhan warga kelurahan Bukit Indah, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, terpaksa harus dilarikan ke Puskesmas dan rumah sakit setempat.
Sedikitnya, dua puluh warga yang diduga keracunan setelah melahap nasi yang diperoleh usai melayat ke rumah seorang warga di jalan Sibali Sulsel. "Ada sekitar 20 warga yang keracunan," kata seorang perawat Puskesmas Cempae, Habibie, Jum'at 21 November 2014.
Rusli Djafar/Sulawesi Selatan
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Sedikitnya, dua puluh warga yang diduga keracunan setelah melahap nasi yang diperoleh usai melayat ke rumah seorang warga di jalan Sibali Sulsel. "Ada sekitar 20 warga yang keracunan," kata seorang perawat Puskesmas Cempae, Habibie, Jum'at 21 November 2014.
Dari jumlah warga yang dilarikan ke rumah sakit itu, sembilan diantaranya menjalani perawatan intensif di puskesmas Cempae, kecamatan Soreang. Sedangkan sisanya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Andi Makkasau Parepare, karena terbatasnya ruang perawatan di puskesmas Cempae.
"Ruang perawatan (puskemas) terbatas, jadi sisanya dibawa ke Rumah Sakit Andi Makkasau," ujar Habibie.
Diketahui, banyaknya korban dalam insiden itu karena para warga yang melayat membawa nasi kotaknya ke rumah dan makan bersama keluarga mereka. Dawasiah, salah seorang korban yang mendapatkan perawatan di Puskesmas Cempae, mengakui, membawa pulang nasi yang berisi daging sapi dan sayuran itu, kemudian dimakan bersama suami dan anaknya.
"Nasi kotak saya bawa pulang. Suami dan anak saya ikut menyantapnya sehingga mereka ikut mual dan muntah," ujar Dawasiah.
Sementara itu, dinas kesehatan dan pihak kepolisian menyatakan telah mengambil sampel makanan tersebut untuk diteliti dan mencari penyebab dalam kasus itu.
Rusli Djafar/Sulawesi Selatan
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dari jumlah warga yang dilarikan ke rumah sakit itu, sembilan diantaranya menjalani perawatan intensif di puskesmas Cempae, kecamatan Soreang. Sedangkan sisanya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Andi Makkasau Parepare, karena terbatasnya ruang perawatan di puskesmas Cempae.
