Cara Petinggi TNI dan Polri Hindari Bentrok Prajuritnya

TNI-Polri senam bersama di Mako Kopassus Cijantung.
Sumber :
  • Zahrul Darmawan/VIVAnews
VIVAnews -
Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp100 Juta Jadi Tersangka
Ribuan prajurit TNI-Polri kompak senam bersama di Lapangan utama Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Cijantung, Jakarta Timur, Jumat 21 November 2014.

Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension

Sejumlah nasihat pun sempat disampaikan oleh para petinggi TNI-Polri yang hadir di acara tersebut, terkait sejumlah bentrok yang melibatkan personel dua institusi itu.
Hadiri Buka Puasa Partai Golkar, Prabowo-Gibran Duduk Semeja dengan Airlangga


Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini sengaja dilakukan untuk memupuk silaturahmi antara kubu TNI dan Polri.

"Di sini ada tulisan dilarang 3 M, marah melotot dan mukul. Lakukanlah 3 S, senyum, sapa dan salam. Apabila kita bertemu, dan ketika senyuman kita dibalas, maka sapalah dan salamanlah. Saya tekankan ini, khususnya kepada para prajurit. Saya harap kalian bisa saling tukar nomor telepon agar lebih akrab antara TNI dan Polri," Mayjen Doni.


Pangdam Jaya Mayjen Agus Sutomo juga menyampaikan wejangan untuk para prajurit. Kata dia, silaturahmi antar anggota TNI dan Polri adalah kekayaan yang harus selalu dipelihara.


"Saya Pangdam Jaya secara moral dan moril sangat bertanggungjawab atas kerukunan TNI-Polri yang ada di wilayah saya. Kita semua adalah makhluk sosial, kita butuh interaksi sosial," kata Agus.


Agus mengingatkan, setiap ada masalah harus segera diselesaikan secara kekeluargaan. Tidak didramatisasi. "Sehingga kita semua tidak menjadi orang yang merugi. Saya ingatkan rekan-rekan prajurit, jauh-jauh dengan 3 M (melotot, marah, mukul), harus 3 S (senyum, sapa, salam)," ujar Agus.


Kata Agus, daripada melotot dan akhirnya berkelahi, lebih baik saling kumpul bareng. Santai di warung kopi, sambil berbincang-bincang.


"Dari pada melotot berantem giginya lepas dua, mending
ngopi
. Sambil
ngobrol ngalur-ngidul,
silakan tukar nomor HP. Kita harus instropeksi dan istighfar," kata mantan Danjen Kopassus itu.


Cara Polri hindari konflik

Tak jauh beda dengan dua Jenderal TNI tadi, Kapolda Metro Jaya, Irjen Unggung Cahyono juga memberikan wejangan yang sama kepada seluruh prajuritnya.


"Bukan talam sembarang talam, tapi talam berlapis emas. Bukan salam sembarang salam, tapi salam agama wajib dibalas," ujar Unggung.


Unggung mengatakan, Mayjen Agus, Mayen Doni dan beberapa petinggi TNI yang hadir dalam acara itu, bukan orang yang baru dikenalnya. Mereka, kata Unggung, adalah sahabat serta senior baginya.


"Saya terima kasih pada Danjen Kopassus dalam rangka menjalin silaturahmi. Pada kesempatan ini, saya Kapolda mengucapkan terima kasih karena situasi Kamtibmas di wilayah hukum DKI kondusif," tuturnya.


Dalam rangka mengantisipasi konflik antara anggota TNI dan Polri di wilayahnya, Kapolda mengaku punya beberapa trik khusus. Salah satunya, melakukan kunjungan rutin ke masjid di lingkungan TNI saat hari Jumat.


"Kita juga lakukan patroli gabungan TNI-Polri. Saya perintahkan pada Brimob agar jalin sinergitas setiap laksanakan patroli, sambangi markas TNI dengan bawa buku agar jalin komunikasi yang baik. Laksanakan salat jumat di markas teman-teman TNI," kata Unggung.


Sementara itu, Wakil Komandan Brimob Brigjen Ilham menyampaikan salam hormatnya dari Satuan Brimob untuk TNI.


"Saya ini
basic
-nya TNI, karena dulu pendidikan kita masih AKABRI. Kebhinekaan itu ada di Indonesia. Saya persilakan rekan-rekan mencari orang sekampung masing-masing. Istri saya orang minang, Pak Doni (Danjen Kopasus) kan orang Sumatera Barat, jadi gampang itu. Ayo kita bina, selamat tinggal masa lalu," ujar Ilham.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya