Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah membentuk Komite Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi. Komite itu dipimpin oleh ekonom Faisal Basri.
Menurut Menteri ESDM, Sudirman Said, Presiden Joko Widodo telah memberikan perhatian khusus dan dukungan kepada komite ini. Sehingga perlu ditempatkan orang-orang yang memiliki integritas dan kepemimpinan kuat dalam mengelola migas ini.
Baca Juga :
Kabar Gembira Ini untuk Penggemar BTS dan Kopi
Menurut Menteri ESDM, Sudirman Said, Presiden Joko Widodo telah memberikan perhatian khusus dan dukungan kepada komite ini. Sehingga perlu ditempatkan orang-orang yang memiliki integritas dan kepemimpinan kuat dalam mengelola migas ini.
Jokowi kata dia, menekankan perlunya membangun sistem dalam tata kelola Migas dengan pendekatan yang tidak sporadis sehingga pendekatannya secara institusional.
"Sehingga semua terencana dengan baik. Disadari sepenuhnya, aspek pengelolaan migas ini sistemik. Sehingga pendekatannya sistemik," kata Sudirman Said di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 18 November 2014.
Sudirman menegaskan, Komite Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi ini berada di bawah Kementerian ESDM, karena lembaga ini merupakan lembaga
ad hoc
yang menggunakan instrumen Kementerian ESDM untuk me-
review
aturan-aturan.
"Sehingga penanggung jawabnya yang menginisiasi. Yang inisiasi menteri ESDM," ujar dia.
Sehingga Kementerian ESDM lanjutnya, akan melakukan intervensi terhadap Komite Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi bila diperlukan.
Sebelumnya Kementerian ESDM membentuk Komite Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi. Hal itu dilakukan guna memperbaiki tata kelola sektor migas.
Menteri ESDM menunjuk pengamat ekonomi Faisal Basri untuk memimpin tim tersebut. Selengkapnya []
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Jokowi kata dia, menekankan perlunya membangun sistem dalam tata kelola Migas dengan pendekatan yang tidak sporadis sehingga pendekatannya secara institusional.