- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak, kepolisian langsung menetapkan status siaga satu. Status siaga diterapkan untuk mencegah terjadinya aksi kerusuhan di jalan-jalan.
"Ya siaga satu. Saya perintahkan dari kemarin. Setelah akan diputuskan, diperintahkan untuk siaga satu. Artinya dua pertiga kekuatan kita siap stand by pada satuan masing-masing," kata Kapolri Jenderal polisi Sutarman di Istana Negara, Jakarta, Selasa 18 November 2014.
Sutarman mengatakan pengamanan terutama dilakukan di pom bensin. Pengamanan juga dilakukan di beberapa titik yang menjadi jalur distribusi pengiriman BBM.
Menurut Sutarman jumlah personel yang diturunkan di seluruh Indonesia untuk mengamankan protes kenaikan harga BBM ini mencapai lebih dari 50 ribu.
Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, menurut Sutarman, adalah salah satu titik rawan yang harus dijaga ekstra ketat. Sutarman mengatakan penjagaan ekstra ketat juga dilakukan di Makassar.
"Selama ini rawan ribut terus Makassar," ujarnya.
Sutarman juga mengatakan akan menindak tegas masyarakat yang berbuat anarki. Namun, sampai saat ini menurutnya kondisi keamanan di tanah air paska kenaikan harga BBM relatif kondusif.
"Aman. Kebijakan sudah diputuskan. Saya kira kewajiban Polri untuk melakukan pengamanan setiap dampak kebijakan," katanya.