- Twitter TMC Polda Metro Jaya via awulikhsan
VIVAnews - Akibat unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, arus kendaraan yang melintas dari Jalan Cikini ke Jalan Diponegoro dialihkan ke Jalan Raden Saleh.
Mahasiswa yang menggelar unjuk rasa memblokir jalan dengan membakar ban bekas dan menghalangi jalan dengan bambu. Oleh karena itu, polisi mengalihkan arus lalu lintas. Sementara itu, kendaraan yang sudah terlanjur masuk ke area unjuk rasa diminta putar balik
"Ini disuruh putar balik karena kalau tidak begitu kasihan masyarakat akan tersiksa," kata Wakapolsek Menteng, Kompol Nababan saat ditemuai di lokasi, Senin malam, 17 November 2014.
Menurut Nababan, arus lalu lintas yang dialihakan ke Raden Saleh itu, nantinya akan tembus ke Pasar Senen. Kemudian, apabila ada warga yang ingin menuju Jalan Diponegoro atau menteng diimbau untuk tidak melewati Jalan Cikini Raya.
"Sementara ini dialihkan dulu. Menunggu unjuk rasa selesai," katanya.
Nababan menambahkan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya mengerahkan anggota kepolisian dari Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Menteng.
"Anggota kami ada yang berseragam dan berpakaian preman," ujar dia.
Terpisah, Kapolsek Menteng, AKBP Gunawan, tengah melakukan upaya negosiasi dengan para pengunjuk rasa. Menurutnya, langkah itu merupakan tahap pertama yang dilakukan pihak kepolisian pada saat terjadi aksi unjuk rasa.
"Ini kita lokalisir dulu jangan sampai menyebar. Kemudian akan dilakukan negosiasi dengan pihak korlapnya," kata Gunawan.
Gunawan menuturkan, sebagai antisipasi, pihaknya juga sudah meminta bantuan penambahan pasukan dari Polda Metro Jaya. Kata dia, bantuan pasukan tersebut untuk mengantisipasi apabila terjadi kerusuhan akibat unjuk rasa mahasiswa tersebut.
"Antisipasi sudah menyiapkan pasukan untuk bantuan dari Polda. Itu dilakukan bila negosiasi tidak bisa dilakukan," ucap dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin malam, 17 November 2014.
Harga premium ditetapkan naik dari Rp6.500 per liter menjadi Rp8.500 per liter. Adapun, harga solar naik dari Rp5.500 per liter menjadi Rp7.500 per liter.