Orangutan Ditemukan dalam Kondisi Terbakar

Sepasang orangutan di Taman Satwa Solo mati mengenaskan
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Sodik

VIVAnews - Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Ketapang dan Yayasan International Animal Rescue Indonesia (YIARI) Ketapang, kembali menyelamatkan satu individu Orangutan.

Diketahui, Orangutan jantan dewasa berada di tengah-tengah pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit PT Arrthu Energie Resourses di Desa Pelang Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.

Penyelamatan hewan langka dan dilindungi itu menyusul penyelamatan yang dilakukan pada Jumat lalu.

Viral Emak-emak di Taput Dituduh Curi Ketang Dihukum Telanjang, Begini Kata Polisi

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA ) Ketapang, Junaidi mengatakan, berdasarkan informasi dari para pekerja kebun sawit masih terdapat tiga individu Orangutan yang terjebak di tengah-tengah pembukaan lahan yang sedang dilakukan.

“Satu induk Orangutan dengan kondisi tangan bekas terbakar dan membawa anak, serta satu orangutan jantan dewasa. Tim belum dapat meselamatkan seluruhnya,” kata Junaidi, melalui keterangan tertulisnya, Sabtu 15 November 2014.

Junaidi membenarkan, jika timnya sudah menyelamatkan dua individu Orangutan dari lokasi tersebut, dengan kondisi yang mengenaskan. “Dengan fisik yang kurus dan sudah lemah, kedua satwa tersebut sudah dibawa ke Pusat Rehabilitasi Orangutan di Desa Sungai Awan,” ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, BKSDA sudah menyurati pihak perusahaan untuk bekerja sama menyelamatkan Orangutan yang tersisa, mengingat habitatnya di areal tersebut sudah rusak parah bekas kebakaran dan hiruk pikuk suara alat berat yang bekerja membersihkan lahan.

“Harapannya, pihak perkebunan mengedepankan kaidah-kaidah konservasi dalam mengelola perkebunan sawit, agar tidak terjadi konflik dengan satwa liar,” tambahnya.

Sementara itu, Program Director YIARI, Karmele Llano Sanchez, mengatakan perusahaan ini tidak mengindahkan kepentingan konservasi satwa liar dalam membuka lahan perkebunan.

"Sehingga, satwa langka ini terjebak tanpa ruang yang cukup untuk dia hidup,” katanya.

Dia menjelaskan, jika ketidakpedulian perusahaan perkebunan terhadap konservasi, khususnya satwa liar terus berlanjut, akan kembali timbul konflik-konflik ruang berikutnya. Sehingga, masyarakat sekitar yang akan terkena dampak. (asp)

Ilustrasi simbol bendera PDIP saat Peringatan puncak Bulan Bung Karno 2023 di GBK

PDIP Bisa jadi Oposisi, Bantu Pemerintah Mengkoreksi Bukan Saling Berhadapan

Sikap politik PDIP yang saat ini ditunggu-tunggu, apakah memilih menjadi oposisi dari pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, atau ikut masuk di dalamnya.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024