Ratusan Veteran Perang Belum Hidup Layak

Veteran Perang
Sumber :
VIVAnews -
Terungkap! Ini Identitas Selebgram Terjerat Kasus Narkoba di Jaksel, Salah Satunya Chandrika Chika
Rakyat Indonesia bersuka cita memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada hari ini, 10 November 2014. Namun, di balik itu masih banyak pejuang kemerdekaan yang hidup pas-pasan.

Gugatan PDIP Diterima PTUN, Gayus Lumbunn: Permononan Kami Layak untuk Diproses

Seperti yang terjadi di Semarang, Jawa Tengah. Sebanyak 600 veteran
Menko Airlangga Bertemu Menlu Singapura, Optimis Kerja Sama Bilateral Kedua Negara Terjalin Kuat

perang yang pernah membela negara, masih hidup di bawah kesejahteraan. Hingga hari tuanya, mereka belum juga menikmati indahnya kemerdekaan.


"Rata-rata mereka hidupnya pas-pasan, bahkan tergolong miskin karena berada dalam golongan masyarakat menengah ke bawah. Hanya satu hingga dua orang saja hidupnya layak," ujar Ketua Legiun Veteran Semarang, Suhartono saat berbincang dengan
VIVAnews.


Ia mencatat, jumlah veteran yang tinggal di Semarang sebelumnya 1.000 orang. Saat ini, hanya tercatat sekitar 600 orang. Itu pun, belum sejahtera.


"Indikator kesejahteraan, salah satunya punya tempat tinggal yang layak. Kebanyakan, mereka hidup menumpang di rumah saudaranya," kata veteran perang angkatan 1962 itu.


Menurut Suhartono, imbal jasa yang diberikan para veteran kepada negara jauh lebih besar dari materi apa pun. Namun, sebagai pejuang, pihaknya menyayangkan minimnya tanda jasa bagi mereka dari Pemerintah.


"Padahal, rata-rata legiun veteran yang ada di Semarang adalah mereka para pejuang Trikora dan Dwikora yang tercatat menjadi bagian penting kemerdekaan Indonesia," dia menegaskan.


Trikora merupakan perang dalam mempertahankan keutuhan NKRI di Irian Jaya saat itu (sekarang bernama Papua). Sementara itu, Dwikora merupakan perang para pejuang saat berkonfrontasi dengan Malaysia.


Suhartono mengatakan, jika negara masih menganggap tinggi jasa para pahlawan ini, mereka harus dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Tapi sebaliknya, jika jasanya hanya dianggap biasa saja oleh negara, jenazah pejuang hanya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU).


Atas kegelisahan itu, Suhartono berharap, era baru pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan memberikan perhatian lebih terhadap para legiun veteran yang masih hidup.


"Khususnya, bagi mereka yang masih hidup pas-pasan. Bagaimana pun, mereka adalah bagian dari kemerdekaan yang saat ini dirasakan semua orang," kata Suhartono. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya