Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Ribuan buruh berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin 10 November 2014. Mereka menolak rencana kebijakan Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang akan menaikan harga Bahan Bakar Minyak. Selain menolak kenaikan harga BBM, massa juga menuntut kenaikan upah buruh.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nuwa Wea, menuntut pemerintahan Jokowi pro terhadap buruh. Menurutnya hingga saat ini masih banyak permasalahan yang dihadapi oleh buruh. Mulai upah yang tidak layak bahkan masih banyak perusahaan nakal yang belum membayar gaji buruh.
Baca Juga :
Sosok Pria yang Ikut Terseret Kasus Narkoba Chandrika Chika, Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nuwa Wea, menuntut pemerintahan Jokowi pro terhadap buruh. Menurutnya hingga saat ini masih banyak permasalahan yang dihadapi oleh buruh. Mulai upah yang tidak layak bahkan masih banyak perusahaan nakal yang belum membayar gaji buruh.
Andi mendesak agar pemerintah berdialog dengan buruh agar mengetahui kondisi riil buruh yang semakin terdesak. "Masalahnya hingga saat ini masih banyak upah-upah pekerja yang tidak dibayar oleh perusahaan," kata Andi.
Andi menuntut Jokowi segera merespons dan menyelesaikan permasalahan buruh dengan meningkatkan kesejahteraannya. Ia memberi tenggang waktu seminggu kepada pemerintah untuk memberikan respons dengan berdialog bersama buruh, bila tidak mereka mengancam akan melakukan mogok kerja.
"Saya ingatkan pemerintahan Jokowi, jika tujuh hari tidak dihiraukan kami akan mogok kerja nasional," ujarnya. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Andi mendesak agar pemerintah berdialog dengan buruh agar mengetahui kondisi riil buruh yang semakin terdesak. "Masalahnya hingga saat ini masih banyak upah-upah pekerja yang tidak dibayar oleh perusahaan," kata Andi.