- ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews - Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, Senin, 10 November 2014. Pada upacara tersebut dihadiri sejumlah menteri dari Kabinet Kerja Jokowi - JK.
Pada acara itu, turut hadir juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Rini memaknai Hari Pahlawan 10 November sebagai momentum untuk tidak boleh melupakan jasa-jasa para pahlawan. Perjuangan pahlawan, kata Rini, harus dihargai, karena kemerdekaan yang saat ini dirasakan rakyat Indonesia adalah hasil perjuangan para pahlawan.
"Kita semua tidak boleh melupakan jasa para pahlawan kita," kata Rini usai upacara hari pahlawan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
Berbeda dengan Rini, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin justru memaknai peringatan Hari Pahlawan secara luas. Menurut dia, memaknai perjuangan para pahlawan tidak hanya dalam menghadapi penjajahan. Tapi bagaimana melawan diri sendiri, nafsu, syahwat.
"Harus jadi pahlawan di lingkungan kita masing-masing, maknanya sangat luas," terangnya.
Selain itu lanjut Lukman, Hari Pahlawan juga dimaknai juga dapat dimaknai untuk menjaga toleransi umat beragama dan negara menjamin warga negaranya untuk menganut suatu agama yang dilindungi.
Bagi dia, undang-undang ingin memberikan kemerdekaan bagi warga negara untuk memeluk agama dan menjalankan sesuai keyakinannya.
"Bentuk pengakuan itu bagaimana implementasinya. Apakah negara mengakui itu atau tidak, kita tidak boleh terjebak dalam diskursus seperti itu, tapi warga negara dijaga kebebasannya untuk memeluk dan mempercayai agama tertentu," terangnya. (ita)