Menteri Desa Bertekad Percepat Pembangunan untuk Transmigran

Mentri Transmigrasi
Sumber :
VIVAnews - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar, berdialog dengan masyarakat di Desa Bekkae, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan. Dia ingin menyelami kehidupan di pemukiman transmigran.
Masa Penahanan Harvey Moeis Diperpanjang, Kejagung Ungkap Alasannya

Aspirasi dari warga pun ditampung, antara lain saat warga meminta pengaliran listrik, sarana dan prasarana sekolah (SMK), dan percepatan pembangunan infrastruktur lainnya. Menanggapi aspirasi tersebut, Menteri berjanji akan melakukan koordinasi dengan kementerian teknis lain dalam upaya mempercepat pembangunan di desa transmigrasi tersebut.
Bantu Israel Tahan Serangan Teheran, Menlu Iran Temui Menlu Yordania

Menteri Marwan selanjutnya mengatakan, penempatan program transmigrasi diharuskan dapat berkembang lebih cepat. Hal tersebut perlu dilakukan agar menjadi salah satu prioritas untuk membangun daerah dan mensejahterakan masyarakatnya.
Cha Eun Woo Nyanyikan Lagu-Lagu Album Entity Saat Fan Concert di Jakarta

Rapat Kerja Teknis

Eksis dan tegaknya pembangunan mandiri, lanjutnya,  sejalan dengan rentang waktu pembinaannya. Program tersebut, katanya, dapat tercapai karena sumberdaya alam dan sumberdaya manusia.

Kunjungan Menteri Desa, Marwan Jafar ke Kabupaten Wajo dan Pangkep, Sulawesi Selatan,  Jumat dan Sabtu 7 dan 8 November 2014 ini adalah yang kali pertama di luar pulau Jawa. "Permukiman ini telah berkembang cukup pesat, mudah-mudahan ke depan dapat menjadi desa yang maju," ujar Marwan Jafar.

Menteri Marwan menegaskan penempatan program transmigrasi diharuskan dapat berkembang lebih cepat. Sehingga menjadi salah satu prioritas untuk membangun daerah dan mensejahterakan masyarakatnya, 
 
”Untuk mencapai itu, Pemerintah mengelaborasikan kiat pemberdayaan masyarakat yang jitu melalui pendekatan peningkatan kualitas penyelenggaraan transmigrasi (focussing) dalam mendorong kebangkitan masyarakat serta permukimannya,” ujar Menteri Marwan  saat mengunjungi pemukiman transmigrasi Desa Bekkae, Wajo, Sulawesi Selatan, Jumat 7 November 2014.  

Rapat Kerja Teknis 2
 
Sehingga, kata Menteri Marwan lagi, eksis dan tegaknya  mandiri sejalan dengan rentang waktu pembinaannya. Program tersebut, katanya, dapat tercapai karena sumberdaya alam dan sumberdaya manusia.  ”Hal serupa juga diterapkan pada permukiman transmigrasi bina lainnya,” ujarnya.
 
Marwan mengatakan, kedatangannya ke pemukiman transmigrasi Bekkae, Wajo, karena merupakan kawasan desa binaan kementeriannya. ”Permukiman ini telah berkembang cukup pesat, mudah-mudahan ke depan dapat menjadi desa yang maju,” ujar Marwan Jafar. 
 
Permukiman Transmigrasi Bekkae SP 1 dan SP. 2 merupakan Permukiman Transmigrasi Bina yang penempatannya dilaksanakan mulai tahun 2011, dengan total penempatan 453 KK atau kurang lebih 1.879 jiwa dengan pola Tanaman Pangan.
 
Keberhasilan dan keberadaan Permukiman Transmigrasi Bekkae tidak terlepas dari peran masyarakat adat setempat yang telah secara sukarela menyerahkan lahannya dan turut berpartisipasi aktif dalam mendukung pembangunan dan pengembangan permukiman transmigrasi tersebut. 
 
Langkah konkritnya, kata Menteri Marwan,  pemukiman yang dibina dan belum berkembang agar melengkapi infrastruktur ekonomi dan sosial yang memadai, beri stimulan dan pendampingan serta tuntaskan masalah yang ada. 
 
Kemudian, katanya lagi, permukiman transmigrasi baru, agar terintegrasi dengan permukiman ipenduduk setempat, memperhatikan ketersediaan lahan tempat berusaha yang potensial.  ”Tidak bermasalah dan berpotensi bermasalah,” ujarnya Menteri Desa,
 
Dan terhadap kawasan transmigrasi yang sudah ada dan belum berkembang, Marwan mengatakan,  dapat dipercepat pengembangannya melalui model Kota Terpadu Mandiri (KTM) dalam rangka mewujudkan Kawasan Perkotaan Baru (KPB).
 
”Tujuannya  untuk menciptakan sentra-sentra agribisnis dan agroindustri yang mampu menarik investasi swasta, sebagai penggerak perekonomian para transmigran dan penduduk sekitar menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru, sekaligus untuk membuka kesempatan kerja dan peluang usaha,” ujar Menteri Desa. (Webtorial)

(ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya