Bayi Meninggal di RS Makassar Bukan Karena Luka Bakar

Ilustrasi Bayi
Sumber :
  • iStock

VIVAnews - Bayi Fadlan Khairy Al Faiq, pasien di sebuah rumah sakit di Makassar, Sulawesi Selatan, dipastikan meninggal karena mengalami kelainan pada kulit. Hasil autopsi membuktikan, bayi malang itu meninggal bukan karena luka bakar, seperti yang selama ini dikabarkan.

Sesuai Harapan Netizen, Motor Aerox Langsung Terbakar Usai Digeber-geber Knalpotnya saat Takbiran

Bayi Fadlan mengalami kelainan pada kulit yang disebut dermatitis scald, yaitu peradangan ruam pada kulit bayi yang menyerupai luka bakar. Menurut dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Mauluddin, penyebab umum penyakit dermatitis scald adalah popok bayi dan baju bayi saat digunakan tidak bersih atau kurang rutin diganti.

Dermatitis scald dalam istilah medis dikenal pula sebagai staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS) atau penyakit kulit ritter’s atau penyakit kulit lyell’s. Umumnya, kulit bayi yang menderita SSSS terpapar bakteri Staphylococcus.

Sebelumnya sempat beredar kabar bahwa bayi Fadlan tewas karena diduga terbakar dalam inkubator di Rumah Sakit Bersalin Bunda di Makassar pada Sabtu, 25 Oktober 2014. Dugaan itu terlihat dari indikasi luka bakar di punggung bay malang itu.

Fadlan dan saudara kembarnya, Fayyadh Zafran Al-Faiq, lahir prematur pada pada Selasa, 21 Oktober 2014. Dia lahir dengan berat 1,7 kilogram. Sementara saudara kembarnya lahir dengan berat 1,3 kilogram. Kedua bayi itu langsung mendapat perawatan di dalam inkubator hingga Kamis pekan lalu.

Tapi kondisi Fadlan memburuk di dalam inkubator itu. Tim dokter merujuknya ke Rumah Sakit Chaterina Both di Makassar. Namun, nyawa Fadlan tak tertolong dan meninggal dunia, Sabtu lalu.

Tersangka

Kepolisian Sektor Panakukang, Makassar, telah menetapkan seorang tersangka dalam kasus meninggal bayi Fadlan. Dia adalah seorang perawat di Rumah Sakit Bersalin Bunda, tempat bayi Fadlin dilahirkan dan dirawat.

Meski penyebab kematian bayi Fadlan bukan karena terbakar di dalam inkubator, Polisi menilai ada unsur kelalaian pada perawat itu. Dia dianggap lalai melakukan pemeriksaan dan penggantian baju dan popok bayi itu sehingga terinfeksi penyakit kulit yang menyerupai gambaran luka bakar.

Tapi polisi menolak menyebutkan identitas perawat itu karena proses penyelidikan masih berlangsung. Polisi berjanji menyebutkan identitas perawat itu setelah seluruh penyidikan rampung dan segera menahan tersangka. (ita)

Muhammad Noer/Makassar

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto

Panglima TNI Blak-Blakan Soal Kembali Sebut KKB Papua jadi OPM

Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto angkat bicara soal pemakaian istilah Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali. Dia menyebut, pihaknya mempertimbangkan situasi aksi be

img_title
VIVA.co.id
11 April 2024