TNI AU Terima Helikopter Airbus EC725

Helikopter seri EC725 buatan Airbus Helicopters.
Sumber :
  • Istimewa
VIVAnews
Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa
- Indonesia menerima satu dari enam helikopter seri EC725 buatan Airbus Helicopters yang akan dikustomisasi menjadi armada combat search and rescue (CSAR) tempur oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia

Helikopter bermesin ganda dengan bobot 11 ton tersebut akan dikirim kepada TNI Angkatan Udara pada pertengahan tahun 2015, setelah PTDI menyelesaikan pemasangan serta penyesuaian peralatan penunjang misi di pabriknya di Bandung, Jawa Barat.
Waspada! Buaya Masih Berkeliaran di Kolam Ikan Milik Warga Medan Labuhan


"Kami sangat gembira menyambut kedatangan EC725 pertama dari Airbus Helicopters ini, kami segera rampungkan dalam versi CSAR, untuk kemudian diserahkan kepada Angkatan Udara Indonesia," kata Presiden PTDI, Budi Santoso.


Kata Budi, kerja sama dengan Airbus Helicopters terus dilakukan untuk memastikan sisa unit lainnya terkirim tepat waktu, mengingat kemungkinan adanya pesanan tambahan dari TNI AU berupa 10 unit EC725 guna melengkapi skuadronnya menjadi 16 helikopter.


Saat digunakan oleh TNI AU, armada EC725 akan meningkatkan kemampuan layanan militer CSAR secara signifikan, berkat kinerja dan daya tahan yang sudah terbukti dari anggota terbaru Airbus Helicopters dalam keluarga helikopter Super Puma ini.


Integrasi dan penyelesaian peralatan misi EC725 ini akan menandai langkah baru kerjasama yang erat antara Airbus Helicopters dengan PTDI, yang mencakup kesepakatan industri strategis dan peran perusahaan Indonesia tersebut dalam rantai pasok global Airbus Helicopters.


TNI AU sebenarnya telah lama mengoperasikan rotorcraft AS332 Super Puma dan SA330 Puma, dengan lisensi produksi PTDI sejak lebih dari 30 tahun yang lalu. PTDI menjadi pemasok utama tail boom dan rangka badan pesawat untuk EC225 dan EC725 sejak tahun 2008.


"Kerjasama Airbus Helicopters dengan PT Dirgantara Indonesia patut dicontoh," kata Philippe Monteux, Head of Region untuk Asia Tenggara dan Pasifik, Airbus Helicopters.


Kata Phhilippe, pengiriman pertama rotorcraft EC725, dengan bagian-bagian penting yang pertama kali dibangun oleh PTDI, menekankan kemitraan keduanya berkembang, untuk memenuhi kebutuhan helikopter di Indonesia dan berkontribusi bagi kemajuan sektor kedirgantaraan.


EC725 mulai beroperasi pada tahun 2005 dan telah menjadi pilihan pasukan militer Prancis, Brasil, Meksiko, Malaysia, Indonesia dan Thailand.


Keandalan dan kemampuannya telah terbukti di wilayah krisis yang mencakup Lebanon, Afghanistan dan Mali, sekaligus mendukung peran Prancis selama operasi yang dipimpin oleh NATO di Libya.


Misi yang dilakukan oleh EC725 mencakup pencarian dan penyelamatan tempur untuk operasi khusus, transportasi taktis dan evakuasi medis, serta berbagai peran dan fungsi maritim.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya