Sumber :
VIVAnews
- Ratusan mahasiswa dari organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Medan, Sumatera Utara, berunjuk rasa pada Rabu, 5 November 2014. Mereka menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Mahasiswa menilai rencana kenaikan harga BBM itu adalah bukti bahwa pemerintah gagal mengelola sumber energi. Jalan pintasnya ialah menaikkan harga bensin yang justru menyulitkan kehidupan rakyat kecil.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Detik-detik Serangan Rudal Israel Tewaskan 3 Anak dan Cucu Pentolan Hamas Ismail Haniyeh
Mahasiswa menilai rencana kenaikan harga BBM itu adalah bukti bahwa pemerintah gagal mengelola sumber energi. Jalan pintasnya ialah menaikkan harga bensin yang justru menyulitkan kehidupan rakyat kecil.
Baca Juga :
Pejabat RI Terkaya Versi LHKPN Koleksi Mobil Mewahnya Bikin Ngiler, Rolls-Royce hingga Bentley
Dengan membawa berbagai poster penolakan, massa mahasiswa menggelar mimbar bebas di bundaran Jalan Gatot Subroto, Kota Medan.
"Kami menolak rencana pemerintah untuk menaikkan BBM,” ujar K. Dalimunthe, kordinator aksi, dalam orasinya.
Massa menilai, pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla seharusnya melakukan efesiensi anggaran dengan memangkas dana untuk belanja birokrasi.
KAMMI juga menyatakan menolak kartu sakti yang diluncurkan Presiden Jokowi, yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Kesejahteraan. "Sesungguhnya itu hanya menambah beban APBN,” kata Dalimunthe.
Usai berorasi, massa melakukan berjalan menyusuri sejumlah ruas jalan utama di Kota Medan. Mereka kembali menyerukan kepada masyarakat setempat untuk menolak rencana kenaikan harga BBM.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dengan membawa berbagai poster penolakan, massa mahasiswa menggelar mimbar bebas di bundaran Jalan Gatot Subroto, Kota Medan.
