Sumber :
- iStock
VIVAnews -
Hidup miskin dan tak memiliki jaminan kesehatan yang jelas membuat nasib seorang balita di Polewali, Mandar Sulawesi Barat, harus hidup memprihatinkan. Minimnya perhatian dari pemerintah pun ikut membuat nasib bocah ini makin terpuruk.
Hingga kini, bocah yang diketahui bernama Sa, anak pasangan Kahar dan Nurlia, warga Dusun Mampie Desa Galeso Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar yang kini telah berusia tiga tahun tersebut, tak bisa menjalani kehidupan layaknya anak seusianya.
Hingga kini, bocah yang diketahui bernama Sa, anak pasangan Kahar dan Nurlia, warga Dusun Mampie Desa Galeso Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar yang kini telah berusia tiga tahun tersebut, tak bisa menjalani kehidupan layaknya anak seusianya.
Penuturan Kahar, di usianya saat ini, anak sulungnya tersebut tetap belum bisa berjalan. Bahkan berat badannya pun jauh di bawah berat normal bayi, yakni hanya tujuh kilogram. Sementara bayi seusianya idealnya memiliki berat hingga 12 kilogram.
"Kini (Sa) belum mampu berjalan dan hanya bisa duduk. Jangankan membeli susu untuk memenuhi kebutuhan harian saja kadang tidak cukup," tutur pria yang berprofesi sebagai buruh pengikat rumput laut ini.
Kehidupan keluarga ini memang memprihatinkan. Penghasilan Kahar dari upahnya hanya Rp40 ribu. Sehingga sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan harian. Termasuk ketiadaan akses jaminan kesehatan, membuat keluarga ini hanya bisa pasrah menghadapi nasib.
"Pendapatan saya hanya cukup untuk makan keluarga. Jadi kami tidak bisa membawa Sa ke rumah sakit ataupun Puskesmas. Kami juga tak memiliki kartu jaminan kesehatan, karena itu cuma bisa pasrah saat ini," kata Kahar.
Sejauh ini, keluarga miskin ini berharap ada bentuk perhatian serius dari pemerintah terhadap mereka. Terkhusus Presiden Joko Widodo yang rencananya akan dijadwalkan hadir ke Mamuju Sulawesi Barat pada Jumat 7 November 2014.
Rasman Abdul Rahman/TV One/Sulawesi Barat
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Penuturan Kahar, di usianya saat ini, anak sulungnya tersebut tetap belum bisa berjalan. Bahkan berat badannya pun jauh di bawah berat normal bayi, yakni hanya tujuh kilogram. Sementara bayi seusianya idealnya memiliki berat hingga 12 kilogram.