Macan Tutul Jawa di Kebun Binatang se-Eropa Tinggal Enam Ekor

Macan Tutul Jawa di Kebun Binatang se-Eropa Tinggal Enam Ekor
Sumber :
VIVAnews
Rekomendasi Makanan yang Bisa Menjaga Kulit Lebih Sehat dan Bersih, Apa Saja?
- Koleksi satwa liar macan tutul Jawa di kebun binatang se-Eropa tinggal enam ekor. Di antaranya, di dua kebun binatang di Jerman, yakni Kebun Binatang Berlin dan Kebun Binatang Wuppertal, dan satu Kebun Binatang Praha, Republik Ceko.

Startup Lokal Ini Ingin Menyuburkan Benih Revolusi

Seekor macan tutul Jawa betina di Kebun Binatang Berlin yang bernama Shinta melahirkan bayinya pada 17 Juni 2014. Bayi jantan itu diberi nama Pelangi. Kelahirannya menghiasi sejumlah surat kabar utama di Jerman dan disambut hangat para pecinta satwa.
Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir


Bayi Pelangi adalah hasil perkawinan antara Shinta dengan Wuppi, macan tutul Jawa kelahiran Kebun Binatang Wuppertal. Tapi Wuppi mati beberapa waktu lalu.


Shinta sudah tiga kali melahirkan. Masing-masing anaknya diberi nama Arjuna (jantan), Srikandi (betina), dan Timang (jantan). Arjuna kini menjadi koleksi satwa liar di Kebun Binatang Praha, Republik Ceko.


Macan tutul Jawa (Javan leopard/Panthera pardus melas) di kebun-kebun binatang di Eropa dikembangbiakkan secara alami. Kebun Binatang Berlin adalah pemegang proyek pengembangbiakan kucing besar endemik pulau Jawa tersebut di Eropa. Beberapa tahun belakangan, Kebun Binatang Berlin bekerja sama dengan Taman Safari Cisarua, Bogor.


Di tempat asalnya, macan tutul Jawa di ambang kepunahan. Keberadaan mereka di hutan-hutan Jawa sering berkonflik dengan penduduk, karena habitatnya makin sempit. Jumlah mereka diperkirakan tinggal 200 ekor. Ancaman di ambang kepunahan itu membuat macan tutul Jawa masuk dalam daftar CITES  Appendices 1.


Angelika Berkling, pengurus kucing besar di Kebun Binatang Berlin, mengatakan bahwa generasi macan tutul Jawa di Eropa akan diteruskan oleh Sinto, Arjuna dan Srikandi. “Kebun Binatang Praha juga tertarik mengembangkan macan tutul Jawa,“ katanya.


Namun ketiganya satu darah sehingga tak bisa dikawinkan. Dalam dua-tiga tahun mendatang, mereka membutuhkan pejantan dan betina dari kebun binatang lain atau dari tempat asalnya, Jawa. Taman Safari Indonesia satu-satunya harapan, selain persetujuan Presiden Joko widodo.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya