Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyarankan agar para politisi di Dewan Perwakilan Rakyat untuk bermusyawarah lebih dulu untuk mencari jalan keluar agar dualisme di parlemen bisa segera berakhir. Pemerintah, ujar JK akan memberikan waktu bagi parlemen untuk bermusyawarah hingga pekan depan.
Hal itu diungkap JK, ketika tiba di markas PBNU di daerah Kramat Sentiong, Jakarta Pusat pada Sabtu, 1 November 2014. Jika dalam waktu satu minggu masalah itu belum selesai maka baru lah pemimpin negara ikut serta.
Baca Juga :
Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional
Hal itu diungkap JK, ketika tiba di markas PBNU di daerah Kramat Sentiong, Jakarta Pusat pada Sabtu, 1 November 2014. Jika dalam waktu satu minggu masalah itu belum selesai maka baru lah pemimpin negara ikut serta.
Baca Juga :
Top Trending: Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo Gibran hingga Seorang Ulama Kritik Nabi Muhammad
"Tapi, sementara ini teman-teman masih berusaha musyawarah dulu," kata dia.
JK juga tidak serta merta mengatakan DPR tandingan yang dibentuk Koalisi Indonesia Hebat (KIH) melanggar aturan.
"Itu kan tergantung sudut pandang masing-masing. Kita tidak mengharapkan ada tandingan-tandingan. Tentu semua itu harus dimusyawarahkan," ujar dia.
JK berharap KIH dan Koalisi Merah Putih (KMP) bisa bersatu di parlemen. Namun, dia mengingatkan persatuan baru bisa dicapai melalui proses musyawarah yang baik dan adil.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Tapi, sementara ini teman-teman masih berusaha musyawarah dulu," kata dia.