Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Dua petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang diduga mengonsumsi narkoba menjalani tes urine pada Kamis, 30 Oktober 2014.
Pemeriksaan air seni untuk mengetahui spesimen biologi yang diduga mengandung narkotika itu dilakukan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bogor dibantu aparat Kepolisian Resor setempat. Pemeriksaan juga dilakukan kepada ratusan petugas Satpol PP.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Lucu Jika Kubu 01 dan 03 Gabung ke Prabowo, Pakar: Haram Hukumnya, Mereka kan Nuduh Curang
Pemeriksaan air seni untuk mengetahui spesimen biologi yang diduga mengandung narkotika itu dilakukan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bogor dibantu aparat Kepolisian Resor setempat. Pemeriksaan juga dilakukan kepada ratusan petugas Satpol PP.
Sedangkan dua petugas Satpol PP yang diduga mengonsumsi narkoba itu menjalani tes ulang. Sebab pada tes sebelumnya, hasilnya dicurigai tak lagi akurat karena diduga telah dicampur dengan air.
Tapi, BNNK, Polisi, maupun Kepala Satpol PP Kabupaten Bogor menolak menyebutkan identitas keduanya, begitu juga hasil pemeriksaan. “Hasilnya kita tidak bisa membeberkan nama-namanya demi nama baik," kata Kepala Satpol PP Kabupaten Bogor, TB Luthfi Syam, Kamis, 30 Oktober 2014.
Namun ia memastikan menindak tegas jika ada yang dinyatakan positif menggunakan narkoba. Langkah pemeriksaan urine itu pun, katanya, demi memastikan seluruh petugas Satpol PP bebas dari narkotika agar aparat fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Kepala BNNK, Nugraha Setya Budhi, mengatakan bahwa pemeriksaan itu merupakan tahap awal, nantinya akan dilakukan sidang dengan BNN, Satpol PP serta Satuan Narkoba Polres Bogor. "Kewenangan sanksi ada di Kasatpol PP. Kami hanya memberikan nama-nama siapa yang terindikasi menggunakan narkoba," ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sedangkan dua petugas Satpol PP yang diduga mengonsumsi narkoba itu menjalani tes ulang. Sebab pada tes sebelumnya, hasilnya dicurigai tak lagi akurat karena diduga telah dicampur dengan air.
