- Stella Maris/VIVAnews
VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon mengaku heran dengan penangkapan Muhammad Arsyad alias Imen oleh aparat Mabes Polri. Imen yang berprofesi sebagai buruh kipas sate diduga mengedit foto-foto Presiden Joko Widodo dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri. Foto itu kemudian disambungkan dengan foto model porno tanpa busana dalam berbagai adegan.
"Kita sangat heran kok ada penangkapan orang yang bicara tersebut di Twitter," ujar Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 29 Oktober 2014.
Fadli mengatakan, pimpinan DPR akan mempelajari kasus tersebut. Politisi Partai Gerindra itu berharap tidak ada abuse of power dalam penangannya.
"Tidak boleh ada abuse of power. Jangan ada yang cari muka di pemerintahan baru ini, termasuk polisi," tegas dia.
Fadli mengatakan pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak pernah ada masyarakat yang dipidana karena menghujat dan mengkritik.
"Nah kalau ini gimana? Bagaimana dengan orang yang mem-bully Prabowo waktu jadi capres kemarin? Itu juga harus diusut dong, termasuk kasus yang lain," ujarnya.
Dalam waktu dekat, Fadli mengatakan akan mengunjungi Imen di tahanan. Sebab, ia menilai kejadian ini sudah sangat berlebihan.
"Jangan menjadikan hukum alat politik dan alat cari muka. Kita akan datangi yang bersangkutan," ucapnya.
Baca juga: