VIVAnews - Sebelum hengkang dari Sekolah Menengah Atas (SMA) unggulan Siwalima Ambon pada pertengahan tahun 2013, dan melanjutkan studinya di Jakarta, Gayatri ternyata menitipkan beberapa pesan moral yang dia tulis dengan tangannya kepada para guru di SMA Siwalima, Ambon.
"Ada catatan khusus yang ditulis almarhum, akan kami pajang di ruangan pajang (museum) sekolah," ujar Kepala Sekolah SMA Siwalima Ambon Paula Tahapry kepada VIVAnews, Sabtu 25 Oktober 2014.
Tanpa merincikan apa pesan moral yang dituliskan Gayatri tapi para guru menganggap tulisan Gayatri sangat berharga untuk pengembangan karakter pendidikan. Setelah mendengar kabar meninggalnya Gayatri, sekolah kemudian mengumpulkan karya almarhum untuk dimasukkan dan nantinya akan dipajang pada ruangan untuk barang-barang bersejarah SMA Siwalima Ambon.
"Ada museum sekolah yang mengoleksi barang-barang penting, kami sebut ruang pajang sekolah, karya Gayatri ini akan kami pajang sejajar dengan koleksi lainnya," janji Tahapry.
SMA Siwalima Ambon adalah sekolah unggulan bertaraf internasional. Tidak sembarang orang bisa belajar di sekolah yang berlokasi di Desa Waeheru Ambon tersebut.
Untuk menjadi siswa di sekolah itu, setiap calon siswa diseleksi melalui berbagai tahapan, mulai dari tingkat sekolah, tingkat kabupaten/kota kemudian barulah diseleksi tim seleksi SMA Siwalima.
"Sejak awal seleksi untuk masuk di SMA Siwalima, Gayatri sudah menunjukkan kemampuannya. Dia juga lebih menonjol dari siswa manapun seangkatannya, selain unik, Gayatri juga sangat dewasa dalam pergaulan di sekolah," imbuh Tahapary.
Tahapry menambahkan, Gayatri adalah siswa yang unik, kemampuan akademiknya tak tertandingi selama menempuh pendidikan di SMA Siwalima Ambon. Dia juga bangga saat mendengar pengakuan ayah Gayatri bahwa almarhum adalah bagian dari Badan Intelijen Negara meski badan ini membantah.
Meskipun demikian, Tahapry mengaku sudah menaruh curiga sejak bulan Mei lalu dari cara komunikasi Gayatri yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya.
"Kalau dulu dia masih sempat membalas pesan kami, tapi terakhir dia hanya ucapkan selamat hari pendidikan, setelah kami mencoba untuk berkomunikasi dia tidak membalasnya lagi, ada kesan kalau dia menjaga sekali komunikasi, pesan saya tidak pernah dibalas, komunikasi hanya satu arah," ucapnya.
Baca juga:
