Peringati Tahun Baru Islam, Ribuan Warga Semarang Berendam di Sungai

Tradisi 'kungkum' warga Semarang di sungai Tugu Soeharto tiap malam 1 Muharram
Sumber :
  • Dwi Royanto/VIVAnews

VIVAnews - Beragam cara dilakukan masyarakat dalam memperingati malam tahun baru Islam, tepatnya pada 1 Muharam. Di Kota Semarang, ribuan warga melakukan tradisi "kungkum" atau berendam di sungai tengah malam.

Kungkum merupakan tradisi leluhur yang dipercaya akan mendatangkan keberkahan. Namun, tradisi itu hanya dilaksanakan di Sungai Tugu Soeharto, tepatnya di Kelurahan Bendan Nduwur, Kecamatan Gajah Mungkur, Semarang.

Rizky Nazar Diisukan Selingkuh, Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad

Masyarakat Jawa biasa menyebut tradisi malam 1 Syura dengan berbagai ritual-ritual yang biasa dijalankan para leluhurnya.

Ritual kungkum yang berlangsung pada Jumat, 24 Oktober 2014 malam itu pun mendapatkan antusias warga. Tak hanya masyarakat Kota Semarang, warga dari sejumlah daerah seperti Bandung, Jakarta, Cirebon, dan Surabaya juga mendatangi lokasi yang memiliki nilai historis tinggi itu.

Tak pelak, sejak pukul 18.00 hingga pukul 03.00 WIB dini hari warga terus riuh melakukan ritual kungkum dengan maksud ngalap berkah (minta keberkahan) di sungai pertemuan arus antara Kali Garang dan Kali Kreo di sekitar Tugu Suharto. Tak hanya diikuti oleh kaum lelaki, namun sejumlah remaja putri, ibu-ibu dan warga semua usia juga antusias mengikuti ritual tahunan itu.

Ritual di tengah sungai Tugu Soeharto tersebut juga menjadi berkah bagi para pedagang di Kota Semarang. Buktinya, acara tersebut juga dibarengi dengan deretan pasar rakyat yang diserbu ribuan warga. Sejumlah tim SAR dan aparat kepolisian juga turut serta mengamankan acara.

Sayudi, 41, warga asal Brebes, Jawa Tengah mengaku sengaja datang jauh-jauh dari kampung halamannya di Brebes, hanya ingin menghilangkan rasa penasarannya tentang tradisi yang dipercaya mendatangkan keberuntungan itu.

"Saya ikut menyelam, karena semuanya antusias, dan ini pengalaman pertama kali saya berendam tengah malam," kata pria yang juga mengajak istri dan kedua anaknya itu.

Uniknya, berdasarkan pengakuan sejumlah warga, air sungai di lokasi tersebut terasa berbeda. Ada yang hangat, dingin, bahkan panas.

Miyono, 52, warga asli Kota Semarang mempercayai berkah yang timbul dari ritual kungkum 1 Syuro tersebut. Dia tak melewatkan ritual tahunan yang sudah ada sejak Tugu Soeharto pertama kali dibangun tersebut.

"Biasanya yang menceburkan diri ke sungai kebanyakan warga yang ingin menyucikan diri. Seperti PSK (pekerja seks komersial) dan para waria juga," kata dia.

Menurut dia, pemberian nama Tugu Soeharto konon bermula saat Presiden RI kedua yang berpangkat mayor itu bertugas di Semarang dalam perang melawan Belanda.

"Pak Harto, dulunya pernah bersemedi di sini. Makanya, semua orang setiap malam 1 Suro berduyun-duyun datang ke sini untuk njamasi keris dan golok sebagai pusaka orang Jawa," katanya.

Berdasarkan cerita masyarakat sekitar, saat perang kala itu, Presiden kedua RI Soeharto sempat lari ke arah selatan kota Semarang yang masih berupa hutan. Kemudian, beliau melompat ke sungai yang merupakan pertemuan dua arus Sungai Kreo dan Sungai Ungaran serta menancapkan tongkat dan berendam di sana.

Di titik inilah kemudian dibangun monumen yang bernama Tugu Soeharto. Hingga kini, masyarakat yang ikut percaya pada aliran kejawen Soeharto ikut melanjutkan tradisi berendam atau kungkum tersebut. (art)

Timnas Qatar U-23 Vs Jepang

Timnas Qatar U-23 Menangis Usai Dihajar Jepang Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Timnas Qatar U-23 dipastikan gugur di babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Itu setelah mereka dikalahkan Jepang dengan skor 2-4 di Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayy

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024