700 Hektare Lahan di Bukit Teletubbies Bromo Hangus Terbakar

Bukti Teletubbies yang terbakar
Sumber :
  • VIVAnews/D.A. Pitaloka (Malang)

VIVAnews – Api yang membakar padang rumput dan pohon cemara di tebing bukit Teletubbies Bromo sejak 20 Oktober 2014 telah padam dengan sendirinya pada Kamis 23 Oktober 2014.

Sejak Agustus hingga Kamis lalu, api telah melahap sekitar 700 hektare sabana di sekitar bukit Teletubbies Bromo. Selain mengancam satwa endemik, meningkatnya jumlah kebakaran dan lahan yang terbakar di sabana Bromo juga mengancam vegetasi lautan pasir di Kaldera Bromo.

“Meskipun apinya padam, tetapi abu bekas terbakarnya ilalang yang ditinggalkan membuat lautan pasir jadi lebih subur, banyak mengandung bahan organik,” kata Toni Artaka, Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Kamis 23 Oktober 2014.

Abu yang tertiup angin semakin menyebar di lautan pasir dan diikuti dengan penyebaran tumbuhan yang bersifat invasif. Diawali dengan alang-alang yang dikenal dengan nama ilmiah Imperata Sylindrica, kemudian semak-semak yang menyerupai asparagus disebut dengan nama lokal Adas, dan juga tumbuhan pakis serta pohon perdu bernama ilmiah Verbena Braziliensis.

Tumbuhan invasif tersebut semakin mudah menyebar akibat abu bekas kebakaran yang semakin banyak menutup lautan pasir.

Corn Imports Down to 450 Thousand Tons

“Pakis ini sangat mudah tumbuh, walaupun tanah tampak hangus terbakar, tapi di bawah permukaan akarnya masih hidup dan semakin mudah tumbuh. Dia yang paling cepat tumbuh di antara tumbuhan lain yang mati akibat terbakar, dia adalah tanaman invasif,” ujarnya.

Pakis hanya butuh waktu dua hingga tiga hari untuk tumbuh keluar dari pasir dan abu bekas kebakaran, diikuti semak adas kemudian disusul alang-alang imperata yang disebut Toni sebagai tumbuhan endemik lautan pasir di Bromo.

Invasifnya pakis semakin menyuburkan pasir yang tertutup abu untuk terus memproduksi kandungan bahan organik. Akibatnya semak lain juga mudah tumbuh dan semakin meluas.

Perlahan gundukan pasir mulai memadat dan berubah menjadi tanah yang penuh dengan bahan organik. “Tumbuhan invasif ini membuka jalan untuk mengubah ekosistem lautan pasir menjadi sabana," katanya.

Saat ini, lautan pasir di kaldera Bromo telah mengalami penyusutan. Jika dibandingkan keadaan tiga tahun lalu luas sabana atau padang rumput telah bertambah.

“Dulu luas total lautan pasir sekitar 5.250 hektare, dibandingkan tiga tahun lalu luasnya telah mengalami penyusutan tergantikan padang rumput," imbuh Bambang Rudi, Humas BB TNBTS.

2 Helikopter Militer Malaysia Tabrakan dan Hancur, 10 Prajurit Tewas

Meskipun Balai Besar belum pernah mengukur secara pasti luasan yang berkurang, dari pengamatan mata Bambang memperkirakan luasnya menyusut hingga puluhan persen. “Mungkin sekitar 40 persen menyusut,” katanya.

Sementara itu, lautan pasir Bromo telah terbentuk dari proses alam sejak ratusan tahun lalu. Hingga saat ini lautan pasir menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang berkunjung ke kawasan Bromo Tengger Semeru, selain Gunung Bromo dan Gunung Semeru.

Kebakaran yang terjadi di padang rumput Teletubbies diduga akibat faktor kelalaian manusia.

Mulai dari puntung rokok yang dibuang sembarangan oleh pengunjung, bekas api unggun yang belum padam total hingga praktik pembakaran pohon untuk dijadikan arang.

Kondisi alang-alang dan vegetasi padang rumput yang kering di musim kemarau memudahkan api untuk membesar dan meluas terbawa angin. (art)

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat di Irak

Pasukan AS di Irak dan Suriah Kena Bombardir Roket Selama 24 Jam

Pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak dan Suriah menghadapi dua serangan roket dan ledakan drone dalam waktu kurang dari 24 jam.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024