Penyebab Tewasnya Suporter Persis Solo

bentrokan polisi dan mahasiswa universitas HKBP Nommensen
Sumber :
  • ANTARA/Septianda Pradana
VIVAnews
Terpopuler: Negara Tanpa Malam hingga Olahraga Ringan Setelah Lebaran
- Kepolisian Daerah Jawa Tengah telah melakukan autopsi terhadap jenazah pria yang tewas dalam kerusuhan usai pertandingan Persis Solo Vs Martapura FC di Stadion Manahan, Solo, Rabu malam.

Terpopuler: Deretan Negara Bantu Israel, Pendeta Gilbert Dilarang ke Makassar hingga Iran Diserang

Korban adalah Supriyono, warga Boyolali yang diduga suporter Persis Solo yang berjuluk Pasoepati. Ia ditemukan tewas setelah dikeroyok oleh sesama suporter saat kerusuhan.
Ramalan Zodiak Sabtu 20 April 2024, Sagitarius: Hati-hati dengan Teman Dekat


Kepala Bidang Dokter Kesehatan Polisi Daerah Jawa Tengah, Kombes Pol Rini Muliawati mengatakan, jenazah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang pada pukul 03.30. Kemudian polisi melakukan autopsi jenazah pada pukul 04.00 - 06.00, Kamis 25 Oktober 2014.


Menurut Rini, hasil autopsi menyatakan bahwa Supriyono tewas karena luka tusuk di dada kanan atas dan tembus ke paru-paru usai kerusuhan yang terjadi semalam. Selain itu, luka tusuk berada di dada korban sedalam 8 centimeter yang diakibatkan karena tusukan benda tajam berjenis belati.


"Paru-paru korban kempes akibat luka tusukan di dada kanannya, sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia," kata Rini di Semarang.


Selain luka tusuk di dada, lanjut Rini, Supriyono juga mengalami luka lecet-lecat di tangan kiri. Diduga luka-luka itu akibat pukulan saat bentrok terjadi.


Saat ini, jenazah Supriyono sudah dibawa ke rumah duka di Boyolali untuk dimakamkan oleh keluarga. "Tadi pukul 07.00 jenazah sudah dibawa," katanya.


Seperti diketahui, kerusuhan yang terjadi pada laga babak delapan besar Divisi Utama tadi malam berakhir dengan kerusuhan. Tak hanya menewaskan satu suporter, namun sejumlah anggota Polresta Solo juga terluka. Bahkan, satu motor trail dan truk Dalmas milik polisi juga ikut rusak dan dibakar massa.


Kericuhan diduga ditengarai pendukung tuan rumah yang tidak puas dengan kepemimpinan wasit, sehingga nekat menerobos ke lapangan dan melempari wasit. Hingga situasi berubah ricuh. Karena dihadang polisi, bentrok pun tak terhindarkan. (ita)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya