Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Kasus sengketa Bandara Halim Perdanakusuma yang melibatkan Induk Koperasi TNI Angkatan Udara (Inkopau) dengan PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS) mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo.
Menurut Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Jokowi meminta agar bandara Halim Perdanakusuma tetap harus diprioritaskan untuk kepentingan operasional TNI AU. "Harus tetap di sana," kata Ida Bagus usai menghadap Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 22 Okktober 2014.
Baca Juga :
Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan
Menurut Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Jokowi meminta agar bandara Halim Perdanakusuma tetap harus diprioritaskan untuk kepentingan operasional TNI AU. "Harus tetap di sana," kata Ida Bagus usai menghadap Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 22 Okktober 2014.
Ida juga menceritakan kepada Jokowi mengenai asal usul sengketa itu. Permasalahan itu, kata Ida berasal dari tahun 2005. Di mana, pada waktu tersebut penerbangan sipil bekerjasama dengan PT ATS. Namun, peraturannya penerbangan itu dilaksanakan oleh Inkopau.
"Namun setelah berikutnya, Angkasa Pura masuk lagi di sana maka diajukanlah prosesnya di pengadilan. Saya tidak tahu hasilnya bagaimana yang pasti dalam perjanjiannya itu adalah pengoperasian bandaranya saja. bukan pangkalannya," kata dia.
Jadi, TNI AU tetap akan memperjuangkan kepentingannya untuk operasional dan latihannya.
"Kelebihan itulah yang belum kita maksimalkan, itulah perjanjiannya. lebih dari itu harus dibuat kesepakatan lagi. jadi TNI AU akan memperjuangkan operasional latihan," kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ida juga menceritakan kepada Jokowi mengenai asal usul sengketa itu. Permasalahan itu, kata Ida berasal dari tahun 2005. Di mana, pada waktu tersebut penerbangan sipil bekerjasama dengan PT ATS. Namun, peraturannya penerbangan itu dilaksanakan oleh Inkopau.