- Dok. Puspen TNI
VIVAnews - Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia Andika Perkasa resmi menggantikan Mayjen TNI Doni Monardo sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Panglima TNI Jenderal Moeldoko memimin langsung upacara serah terima jabatan telah dilakukan di Markas Komando Paspampres, Jakarta Pusat, Rabu 22 Oktober 2014.
Andika dilahirkan di Bandung pada 21 Desember 1964. Sebelum menjadi Danpaspampres, lulusan Akademi Militer tahun 1987 ini bertugas sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat sejak 22 November 2013.
Andika memulai karier militernya setelah lulus dari Akmil sebagai Komandan Peleton Komando Pasukan Khusus. Di tahun yang sama, ia dipromosikan menjadi Komandan Unit 3 Grup 2 Kopassus.
Sebagian besar karier menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono itu dihabiskan di kesatuan elite TNI AD, Kopassus. Ia pernah bertugas dalam operasi Timur-timur pada 1990, kemudian operasi Teritorial di Timur Tengah pada 1992 dan operasi Bakti TNI Aceh pada 1994.
Ayah tiga anak ini juga pernah menjadi pernah memangku Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991), Dansub Tim-2/3 Den 81 Kopassus (1995), Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus (1997), Pama Kopassus (1998), dan Pamen Kopassus (1998).
Pada tahun 2000, ia kembali dipromosikan menjadi Kasi Jianstra Hankam Departemen Pertahanan, Kasi Sun Sub Dit Jaklak Dephan (2001), Pamen Mabes AD (2001), Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus (2002), Kasi Intel Rem 051/WKT Dam Jaya (2002), Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI (2002).
Suami dari Diah Erwianty HP ini cukup lama bertugas di BAIS. Pada 2005, Andika sempat dipromosikan menjadi Pamen BAIS (Dik LN). Kemudian pada 2008, Andika diangkat menjadi Pabandya 4 Fasdik Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat). Kemudian pada 2011 ia diangkat menjadi Komandan Rindam Jaya.
Setelah menjadi Danrindam Jaya, ia kembali dipromosikan menjadi Komandan Korem 023/KS Sibolga, Sumatera Utara. Hingga pada 2013 ia diangkat menjadi Kadispen TNI AD. Posisi itulah yang akhirnya mengantar Andika menjadi perwira tinggi dan menyandang bintang satu atau Brigadir Jenderal di pundaknya. (ita)