- ANTARA/Noveradika
VIVAnews - Sejumlah remaja di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memanfaatkan layanan konseling dari lembaga non pemerintah, Samsara. Kebanyakan mereka menanyakan seputar aborsi.
"Dari telepon yang kami terima hampir 70 persen adalah remaja dan mereka menanyakan bagaimana aborsi yang aman," kata Koordinator Hotline Samsara, Naila N.K kepada VIVAnews, Senin, 13 Oktober 2014.
Menurut Naila, mereka biasanya bertanya apakah hamil atau tidak karena mengalami keterlambatan menstruasi dan juga bertanya tentang aborsi yang aman.
"Kemungkinan karena terbatasnya informasi yang didapat para remaja baik di sekolah maupun di lingkungan mereka. Atau karena mereka juga malu jika ketahuan hamil di luar nikah," ujarnya.
Selain remaja, ibu rumah tangga dan yang telah bersuami, yang memiliki banyak anak dan pasangan menikah yang mengalami kehamilan tidak diinginkan juga memanfaatkan layanan konseling dari Samsara. Naila mengatakan setiap bulannya sekitar 200-300 yang menghubungi Samsara.
"Lucunya lagi kadang ada penelepon yang menanyakan membeli obat aborsi di mana. Dan kami jelaskan bahwa Samsara hanyalah layanan konseling tentang kespro," ujarnya.
Layanan konseling Samsara akan memberikan informasi seputar aborsi yang aman berdasarkan pentunjuk dari World Health Organization (WHO). Berdasarkan PP No.61 /2014 tentang kesehatan reproduksi, aborsi boleh dilakukan jika ada indikasi kedaruratan medis atau aborsi pada pasien pemerkosaan. Meski demikian hal ini masih menjadi kontroversi, baik di Indonesia maupun di sejumlah negara lain.
Baca juga: