Lawan Tengkulak, Petani Tembakau Akan Bangun Pabrik

Petani tembakau membawa hasil panen
Sumber :
  • VIVAnews/Imam Zuhdi

VIVAnews - Petani tembakau di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ingin memiliki pabrik rokok sendiri. Hal itu dilakukan guna melawan dominasi tengkulak yang sering mempermainkan harga tembakau.

Ketua Kelompok Tunda Jual Daun Tembakau, Kabupaten Bantul, Muhammad Syukro Nur Harjono, mengatakan, saat musim kemarau datang, para petani di wilayahnya memilih menanam palawija. Hal itu dilakukan karena petani kesulitan air untuk mengairi sawah.

Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran, Jangan Lupa Pasang CCTV

Bahkan, ada lahan yang dibiarkan tidur dan tak dimanfaatkan. Namun, para petani pada lima kecamatan di Bantul memanfaatkan lahan pertaniannya untuk menanam tembakau.

"Di saat musim kemarau panjang seperti ini, justru lahan yang kering dan gersang tampak hijau dengan tanaman tembakau yang terbukti mampu bertahan pada musim kemarau panjang," ujar Sukro, Minggu 12 Oktober 2014.

Namun, sayangnya, para petani masih terkendala dalam menjual tembakau. Menurut Syukro, tak sedikit petani yang menjual hasil panen tembakau ke tengkulak meski dengan harga murah.

"Sudah menjadi hukum ekonomi, ketika produksi banyak dan permintaan tetap, maka harga akan turun seperti saat panen raya," ujarnya.

Guna mengatasi kondisi tersebut, para petani tembakau secara swadaya dan dengan bantuan dari Pemkab Bantul telah mendirikan gudang penyimpanan tembakau. Saat panen, tembakau tak dijual, namun disimpan terlebih dahulu agar harga jualnya tetap tinggi.

"Pembangunan gudang menghabiskan dana sekitar Rp400 juta dengan perincian Rp300 juta swadaya dari petani dan Rp100 juta bantuan dari APBD Kabupaten Bantul," kata Syukro.

Tak hanya itu, para petani tembakau di Kabupaten Bantul juga bercita-cita membangun pabrik rokok sendiri agar bisa menampung hasil panen tembakau milik petani di Bantul dan sekitarnya.

"Petani tembakau yang tersebar di berbagai dusun di Kabupaten Bantul ingin mempunyai pabrik rokok sendiri. Dengan harapan, hasil panen tembakau mereka bisa langsung ditampung oleh perusahaan rokok tersebut," kata dia.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menyambut baik keinginan para petani Bantul tersebut. Namun, Sultan meminta agar para petani memperbaiki kualitas tembakau.

Selain itu, Sultan meminta agar sebelum membangun pabrik, para petani  melengkapi semua keperluan yang dibutuhkan baik dari sisi pendanaan maupun persoalan lain. Ia mengusulkan, agar para petani tembakau mendirikan koperasi guna memudahkan koordinasi dan mengumpulkan modal.

Pimpinan Golkar di Daerah Minta Airlangga Dipilih secara Aklamasi di Munas, Menurut Sekjen

Menurut Sultan, membangun pabrik rokok itu gampang. Namun, yang menjadi persoalan adalah bagaimana memasarkan produk tersebut. Apalagi saat ini persaingan industri rokok sangat ketat. (art)

Tyas Mirasih.

Sambil Menangis, Tyas Mirasih Ungkap Kebaikan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Sambil menangis haru, Tyas Mirasih mengungkap kebaikan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina langsung di hadapan Raffi di sebuah acara.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024