Sumber :
- ANTARA Foto
VIVAnews -
NB, balita perempuan berusia empat tahun warga Kabupaten Bandung kini tengah menjalani penanganan intensif untuk mengobati kondisi psikis. NB diduga korban pencabulan oleh beberapa anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda, Kamis 2 Oktober 2014, mengatakan terus berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Kepolisian, hingga pemerintah desa setempat untuk menangani NB.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda, Kamis 2 Oktober 2014, mengatakan terus berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Kepolisian, hingga pemerintah desa setempat untuk menangani NB.
Baca Juga :
Idul Adha Sebentar Lagi, Bank Muamalat Sediakan Layanan Kurban Online Pakai Mobile Banking
"Saat ini NB mendapat pembinaan khusus dari P2TK setiap harinya. Karena pembinaannya harus sistematis, komprehensif dan masif," kata Erlinda.
Erlinda belum bisa memastikan apakah NB merupakan korban pemerkosaan. Sebab, para pelaku juga masih anak-anak. Selain NB, pelaku yang berjumlah enam orang juga kini mendapat penanganan khusus.
Para orangtua, baik dari pihak korban maupun pelaku, juga akan mendapat pembinaan. "Untuk yang ini, kami masih diskusi dulu. Soalnya tidak mudah membina orang tua, mengatur waktu mereka. Kami juga kesulitan SDM untuk melakukan pembinaan orang tua," jelasnya.
Kejahatan memilukan itu terungkap setelah keluarga NB menemukan putri mereka dalam keadaan tanpa busana bersama enam anak laki-laki yang juga masih di bawah umur.
Karena curiga dengan kondisi tubuh korban, keluarga kemudian membawa NB untuk melakukan visum di RS Imanuel Bandung, Rabu 17 September 2014 lalu.
Hasil visum mengejutkan keluarga NB. Alat vital balita berusia empat tahun tersebut sudah rusak. [Baca selengkapnya ] (ren)
Ari Syahril Ramadhan/Bandung
Halaman Selanjutnya
"Saat ini NB mendapat pembinaan khusus dari P2TK setiap harinya. Karena pembinaannya harus sistematis, komprehensif dan masif," kata Erlinda.
