Pengamat: Pemerintah Lalai terhadap Pancasila

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2014
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Arab Saudi Kemungkinan Ikut Ajang Miss Universe, Kandidat Lagi Diseleksi Ketat
- Penyelenggara negara dalam hal ini eksekutif, legislatif dan yudikatif telah lalai terhadap Pancasila, akibatnya Pancasila banyak disalahgunakan.

Orangtua Anak yang Tabrakkan Mobil di Mall Jadi Konsumen Chery

"Pada lapisan akademis, mahasiswa, pelajar dan masyarakat bawah mereka sangat menginginkan untuk diberikan pemahaman tentang Pancasila. Namun pada lapisan masyarakat yang lain khususnya politikus dan penyelenggara negara mereka malah lalai terhadap Pancasila," kata Kepala Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada Profesor Sudjito, saat dihubungi
Istri Kena Tuduhan Korupsi, PM Spanyol Bersiap Mengundurkan Diri
VIVAnews, Rabu 1 Oktober 2014.


Bahkan, ada kelompok yang secara terus terang menolak Pancasila dan ada juga yang menjadikan Pancasila sebagai bagian dan komoditas politik.


Mengenai kesaktian Pancasila, Prof Sudjito mengatakan masih optimistis karena masih ada nilai-nilai di masyarakat berupa adat istiadat, budaya dan agama yang masih bersumber pada Pancasila. "Namun seberapa sakti Pancasila, harus tergantung juga pada komitmen penyelenggara negara untuk terus menjaga nilai-nilai dalam Pancasila," kata dia.


Apalagi, sejak era reformasi komitmen terhadap Pancasila ada degradasi yang cukup tajam. Degradasi terjadi akibat dua faktor, yaitu internal pada penyelenggara negara itu sendiri terdapat kemiskinan iman, materi, dan wawasan kebangsaan.


"Faktor eksternal yaitu adanya perang ideologi, sehingga tidak lagi berpegang pada ideologi Pancasila," ujarnya.


Prof Sudjito bahkan secara tegas mengakui adanya krisis ideologi pada penyelenggara negara. "Karena pada tataran praksis penyelenggara negara lebih mengamalkan ilmu yang mereka dapat. Padahal dalam hidup bernegara harus ada paradigma ilmu, dan seharusnya Pancasila itulah yang jadi roh dari ilmu," papar dia.


Penataran P4

Terkait adanya sejumlah usulan agar penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) dihidupkan lagi. Prof Sudjito mengatakan sudah melakukan kajian secara empiris dan sosiologis.


"Kajian kami lakukan ke masyarakat banyak yang sangat menginginkan agar penataran P-4 diadakan lagi. Namun kami berpikir jauh ke depan yaitu harus ada pembudayaan Pancasila melalui metode yang dinamis dan aktual."


Metode yang dinamis dan aktual tersebut, dengan lebih mendekatkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. "Saya yakin Pancasila sepanjang zaman tetap sakti. Tapi harus benar-benar diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, dan ini memerlukan kerja sama semua pihak khususnya lagi penyelenggara negara," kata Prof Sudjito.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya