Kemarau Panjang, Waspadai Angin Kencang

Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Musim Kemarau panjang yang melanda Malang, Jawa Timur, menyebabkan munculnya angin kencang dalam beberapa hari terakhir. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat memprediksi angin kencang mampu menumbangkan akar pohon atau menerbangankan genteng dan atap rumah.

"Satu minggu terakhir terlihat angin kencang bertiup dalam hitungan detik di tempat-tempat tertentu. Ini lazim terjadi karena perbedaan tekanan dalam musim kemarau," kata Rahmatullah Aji, Kepala Seksi Informasi, Observasi dan Analisa BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso Malang, Selasa 23 September 2014.

Dari pemantauan, kecepatan angin mampu berhembus mencapai 15 knot dalam beberapa hari terakhir. Angin kencang lazim muncul secara singkat pada saat siang dan sore.

"Saat pagi dan malam angin kencang tidak muncul karena suhu yang dingin," katanya.

Menurut Rahmatullah, angin kencang sesaat ini diprediksi akan muncul hingga beberapa minggu ke depan. Angin tersebut muncul akibat perbedaan tekanan dari Australia dan Asia. Tekanan yang tinggi di Australia membuat angin berhembus ke Asia yang memiliki tekanan lebih rendah.

"Penyebabnya bisa bermacam-macam, bisa dari sinar matahari ataupun paparan wilayah yang terkena sinar matahari. Angin ini bukan puting beliung ataupun jenis topan. Hanya angin kencang sesaat yang muncul karena perbedaan tekanan," katanya.

Menurutnya, puting beliung rawan muncul pada musim transisi, antara kemarau menuju hujan. Kecepatan puting beliung bisa mencapai 40 knot hingga 60 knot sekali berhembus.

"Saat ini belum memasuki musim transisi. Terpantau kita di puncak kemarau tanpa curah hujan sejak dua bulan terakhir. Prediksi musim hujan mulai masuk di akhir Oktober atau awal November," katanya.

Waspada

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Namun demikian, BMKG tetap mengimbau agar masyarakat waspada dengan kemungkinan pohon tumbang dan benda yang diterbangkan angin. Bahaya ini, menurutnya, serupa dengan ancaman tanah longsor yang mungkin terjadi di saat musim hujan.

"Jadi sekarang bisa waspada pohon tumbang dan benda beterbangan, bukan tanah longsor. Kota Malang banyak pohon besar dan tua, jadi waspada saat berkendara dengan menggunakan pengaman seperti helm akan lebih baik," katanya.

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang fokus pada kegiatan untuk mencegah pohon tumbang dan batang patah di Kota Malang. Kegiatan tersebut rutin berjalan bahkan di luar musim kemarau. Namun untuk musim kemarau kegiatan fokus di perawatan dan pencegahan tanpa ada kegiatan penghijauan.

"Selama musim kemarau menanam pohon berhenti total. Kegiatan fokus di perawatan, memapas batang pohon dan menebang pohon yang mati," kata Kepala Dinas Kebersihan danPertamanan Kota Malang, Wasto Selasa 23 September 2014.

Menurutnya, ada ratusan pohon berusia puluhan tahun hingga ratusan tahun di Kota Malang. Sejumlah pohon diketahui telah tumbuh pada saat Malang mulai dibangun oleh Belanda, sekitar awal tahun 1800-an.

Pohon berusia tua tersebut tidak berpotensi untuk tubang asalkan mendapat perawatan yang baik dan tidak mengalami cacat pada batang dan akarnya,

"Ada pohon palem di Jalan Ijen, pohon Trembesi di sekitar balai kota, pohon Kenari dan juga Mahoni. Sementara pohon baru jenis sono keling justru banyak yang kering. Sebagian besar sudah kami tebang tapi proses yang lain jalan terus," katanya.

Tim khusus untuk perawatan dan penghijauan menurutnya selalu berkeliling. DKP menerapkan jam lembur untuk waktu kerja saat libur.

"Ada tim dengan mobil water tangki dan juga mobil khusus dengan tangga untuk memapras batang pohon yang mengganggu kabel listrik, telepon atau yang kemungkinan patah. Mereka berkeliling setiap hari," katanya. (ita)

Mensos Risma

Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!

Dalam acara bertajuk YouTube Seribu Kartini Beda Tapi Sama di Jakarta, Jumat,19 April 2024, Menteri Sosial Risma mengemukakan bahwa seorang kreator konten tidak takut.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024