- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Polisi Badrodin Haiti sepakat membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus penembakan empat anggota TNI di Batam, Minggu malam, 21 September 2014. Tim investigas gabungan akan langsung ditangani Mabes TNI dan Mabes Polri.
Pembentukan tim investigasi gabungan itu disepakati Wakapolri saat menggelar pertemuan dengan Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Markas Polda Kepulauan Riau, Selasa, 23 September 2014.
Menurut Badrodin, tim investigasi gabungan ini juga akan menyelidiki kejadian dan fakta yang sebenarnya terjadi. Mengingat sebelumnya, muncul perbedaan keterangan antara versi TNI dan Polri.
"Siapa pun yang salah harus ditindak sesuai hukum yang berlaku, yang benar harus kita lindungi," kata Badrodin saat menggelar konferesi pers di Mapolda Kepri, Selasa, 23 September 2014.
Mantan Kapolda Sumatera Utara itu menyesalkan terjadinya insiden antara TNI-Polri di Batam ini. Seharusnya, kata dia, kejadian ini tidak perlu terjadi, karena baik TNI maupun Polri sama-sama memiliki tugas yang berat untuk bangsa dan negara.
Sebelumnya empat anggota TNI dari Batalyon Yonif 134 Tuah Sakti, yakni Pratu Ari Kusdiyanto, Prada Hari Sulistiyo, Praka Eka Basri, dan Pratu Eko Syahputra, menjadi oleh oknum anggota Brimob Polda Kepri pada Minggu malam, 21 September 2014.
Keempat korban mengalami luka tembak di bagian kaki, sehingga harus dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Batu Aji Batam. (ita)
Baca juga:
Viral Keributan Avsec dengan Penumpang di Bandara Soetta, Ini Penjelasan AP II
Perselisihan antara petugas aviation security atau avsec dengan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, viral di media sosial.
