Ratusan PSK Ancam Menginap di Kantor Wali Kota Jambi

Lokalisasi Dolly Resmi Ditutup
Sumber :
  • ANTARA/Suryanto
VIVAnews
Jokowi: Prabowo-Gibran Harus Siapkan Perencanaan untuk Wujudkan Janji Kampanye
- Ratusan perempuan seks komersial (PSK) mengancam akan menginap di kantor Wali Kota Jambi pada Senin malam, 22 September 2014. Mereka memprotes rencana Pemerintah Kota yang akan menutup lokalisasi tempat mereka bekerja, yakni lokalisasi Pucuk Payo Sigadung.

Waktu Pendaftaran Mahasiswa Baru Institut Teknologi PLN Tahun 2024/2025 Diperpanjang

Massa PSK yang mengenakan masker dan berkaus putih itu bahkan mengancam akan menjual diri mereka di depan kantor Wali Kota jika Pemerintah Kota benar-benar menutup lokalisasi tersebut.
Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024, AHY: Saatnya Rekonsiliasi


Para PSK itu sebelumnya berdemonstrasi di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Mereka meminta DPRD mendesak Wali Kota membatalkan menutup lokalisasi terbesar di Kota Jambi tersebut.


Namun usaha mereka sia-sia. DPRD malah mendukung Wali Kota Jambi, Syarif Fassa, untuk menutup lokalisasi. Massa kecewa dan marah. Mereka bahkan nyaris bentrok dengan Polisi karena memaksa masuk kantor DPRD. Setelah itu mereka mendatangi kantor Wali Kota namun tak ditemui siapa pun.


Penutupan Lokalisasi Pucuk akan dilakukan pada Oktober 2014. Wali Kota sudah berulang kali melakukan sosialisasi terhadap warga di sana.


Aksi serupa pernah mereka lakukan pada 12 September 2014. Mereka menuntut DPRD mendesak Pemerintah Kota agar membatalkan keputusan penutupan lokalisasi. Menurut mereka, jika lokalisasi itu ditutup, ribuan orang yang selama ini menggantungkan hidup di tempat tersebut akan kehilangan mata pencaharian.


Selain itu, kompensasi yang akan diberikan Pemerintah Kota Jambi kepada para PSK dan mucikari dinilai tidak manusiawi. Satu PSK dan mucikari diberi uang kompensasi uang hanya sebesar Rp5 juta setelah lokalisasi tersebut ditutup. (ren)


Kasparman Piliang/Jambi
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya