Staf Khusus Bantah Bayarkan Perjalanan Menteri PDT

Ruangan Kementerian PDT Disegel KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Staf Khusus Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Sabilillah Ardi dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Teddy Renyut di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin 22 September 2014.

Dalam kesaksiannya, Ardi mengakui pada sekitar bulan Mei 2014, dia pernah meminjam uang sebesar Rp290 Juta ke Direktur PT Papua Indah Perkasa Teddy Renyut.

Dia membenarkan bahwa uang tersebut dipakai untuk membayar tiket perjalanan. "Pinjam untuk talangi bayar kawan-kawan saya, Rasta (Wiguna) dan Marwan (Dasopang)," ujar Ardi.

Namun, dia membantah bahwa uang itu untuk perjalanan dinas Pejabat di Kementerian PDT, termasuk Menteri Helmy Faishal Zaini. Dia mengaku baru mengetahui bahwa tiket perjalanan Menteri Helmy juga ikut dibayarkan pada saat diperiksa ketika proses penyidikan. "Saya tidak tahu bahwa itu dikesitukan," kata Ardi.

Dia berkilah tidak mengetahui hal tersebut lantaran tidak ikut dalam perjalanan itu. Menurut dia, yang mengurus perjalanan itu adalah staf khusus menteri yang lain.

Ardi membenarkan bahwa perjalanan tersebut dilakukan ke beberapa negara yakni Maroko, Yunani, dan Prancis. Dalam perjalanan itu sendiri diketahui ada sejumlah kerabat dari Menteri PDT antara lain Rasta Wiguna (Caleg PKB), Marwan Dasopang (Caleg PKB), Andi Muawiyah Ramli (Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB/Komisi V DPR), Daniel Johan (Wakil Sekjen DPP PKB), Ragil, Lia (ipar Menteri PDT), Monika (ipar Menteri PDT) serta Bowo (Ajudan Menteri PDT).

Namun menurut Ardi, keberangkatan Menteri Helmy dan rombongan itu tidak bersamaan. "Beda hari, menteri berangkat untuk dinas, mereka menyusul," imbuh dia.

Hakim sempat mempertanyakan keterangan Ardi yang mengaku tidak mengetahui bahwa perjalanan dinas menteri ikut dibayarkan, padahal dia yang meminta uang tersebut kepada Teddy.

Hakim Ketua Artha Theresia kemudian menanyakan apakah peminjaman uang kepada Teddy itu ada kaitannya dengan proyek Talud di Kementerian PDT.

"Tidak usah pura-pura lupa dan bingung, staf khusus harus cerdas, kalau banyak bingung dan baru sadar, kasian menterinya," kata Hakim Artha.

Namun meski begitu, Ardi mengaku permintaan meminjam uang itu tidak terkait Proyek di PDT. "Tidak," jawab Ardi.

"Saya sudah duga itu jawabannya," ujar Hakim Artha.

Tak Melulu Konsumsi Pil Vitamin, Ini 5 Buah yang Mengandung Vitamin C Tinggi

Diberitakan sebelumnya, Teddy didakwa menyuap sebesar Sin$100 ribu. Diduga, uang itu diberikan Teddy terkait dengan Proyek Pembangunan Rekonstruksi Talud di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. (ita)

Lolly, putri sulung Nikita Mirzani

Tegas! Nikita Mirzani Coret Nama Lolly dari KK, Hak Waris, dan Asuransi: Sudah Gak Peduli!

Lolly sendiri saat ini sudah pulang ke Indonesia setelah tinggal lama di London, Inggris. Nikita Mirzani tahu anaknya itu pulang berdasarkan informasi dari sosial media.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024