- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Markas Besar TNI telah menginstruksikan anggotanya untuk tidak melakukan aksi balasan, menyusul tindakan sepihak yang dilakukan oknum anggota Brimob Polda Kepulauan Riau dengan menembak empat anggota TNI yang baru pulang dinas.
"Anak-anak di lapangan sudah kita kandangkan, senjata juga sudah kita amankan. Jadi dari pihak TNI tidak ada yang bereaksi melukai," kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayor Jenderal TNI Fuad Basya kepada VIVAnews, Senin, 21 September 2014.
Menurut dia, Kapolda Kepri dan Danrem Wira Pratama 033 telah bertemu dan berkoordinasi terkait kasus ini. TNI meminta kasus penembakan empat anggotanya diselesaikan sesuai hukum yang berlaku.
"Kita menuntut Polri untuk menyelesaikan kasus ini dengan hukum yang berlaku. Jangan gegabah, jangan main hakim sendiri," ujar Fuad.
Selain penanganan hukum oleh Polri, Mabes TNI kata Fuad, juga akan menurunkan POM TNI untuk mengusut kasus ini.
Fuad berharap kepada seluruh anggota TNI untuk menahan diri dengan tidak melakukan aksi balas dendam. Anggota TNI, imbuhnya, harus menyerahkan proses hukumnya kepada Polri.
"TNI-Polri ini kan rekan, sama-sama aparat jangan sampai ada bentrokan. Sekarang sudah ditangani secara hukum, jangan sampai ada yang balas dendam," paparnya.
Sebelumnya diberitakan empat anggota TNI ditembak anggota Brimob Polda Kepri yang tengah melakukan patroli dan penggerebekan kasus penimbunan bahan bakar minyak.
Dua anggota TNI yang ingin mengetahui kejadian itu tiba-tiba diserang dan ditembak. Sementara dua anggota lagi yang mengetahui rekannya ditembak mendatangi markas Brimob untuk minta penjelasan, bukan penjelasan yang diterima mereka juga dianiaya dan ditembak. (ita)
Baca juga:
39 Unit SPKLU PLN di Sepanjang Tol Trans Sumatra Siaga Layani Pemudik, Ini Titik Lokasinya
PT PLN (Persero) menyiagakan 1.299 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di seluruh tanah air untuk periode mudik lebaran tahun 2024
