Sumber :
VIVAnews
- Warga di lima desa di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, hidup tanpa listrik sejak 69 tahun lampau alias sejak Indonesia merdeka. Hingga kini, tak ada aliran atau infrastruktur listrik ke desa tersebut.
Lima desa itu terletak di Kecamatan Tana Wawo, yakni Bu Selatan, Bu Utara, Bu Watuweti, Detubinga, dan Loke. Warga menggunakan pelita untuk penerangan saat malam tiba. Lampu pelita yang terbuat dari kaleng bekas, berbahan bakar minyak tanah dan bersumbukan benang menjadi satu-satunya penerangan yang menemani aktivitas warga di malam hari.
Lima desa itu terletak di Kecamatan Tana Wawo, yakni Bu Selatan, Bu Utara, Bu Watuweti, Detubinga, dan Loke. Warga menggunakan pelita untuk penerangan saat malam tiba. Lampu pelita yang terbuat dari kaleng bekas, berbahan bakar minyak tanah dan bersumbukan benang menjadi satu-satunya penerangan yang menemani aktivitas warga di malam hari.
Yanuarius Pandi, siswa SMP Tana Wawo, Desa Loke, terpaksa belajar kelompok bersama teman-temannya saat malam di bawah penerangan lampu pelita karena ketiadaan listrik.
Lampu pelita juga menjadi penerangan warga lain saat beraktivitas di malam hari. Simon Sene, warga Desa Loke, mengatakan bahwa sejak puluhan tahun lalu, kehidupan malam warga belum tersentuh penerangan listik.
Warga berharap pemerintah tidak menutup mata dengan yang mereka alami, apalagi ada rencana pemerintah untuk memberikan bantuan listrik secara gratis.
Oktavianus Fredi Koban/Kabupaten Sikka
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Yanuarius Pandi, siswa SMP Tana Wawo, Desa Loke, terpaksa belajar kelompok bersama teman-temannya saat malam di bawah penerangan lampu pelita karena ketiadaan listrik.