Polri Sedang Selidiki Praktik Wisata Paedofil

Sumber :
  • VIVAnews/Joseph Angkasa

VIVAnews - Mabes Polri sedang menyelidiki praktik "wisata paedofil" para turis asing di Indonesia. Ratusan turis paedofil itu difasilitasi oleh event organizer (EO).

"Kasus itu lagi dalam proses penyelidikan," kata Brigadir Jenderal  Boy Rafli Amar, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian, di kantornya, Kamis 18 September 2014.

Boy menuturkan, Polri juga sedang menelusuri EO atau penyedia wisata seksual terhadap anak-anak Indonesia. Kasus ini kata Boy, ditangani oleh Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri.

"Ada proses transaksi untuk jual beli anak. Kalau pidana, nanti diproses secara hukum," ujar Boy.

Mabes Polri, kata Boy, sudah sudah menerima Laporan Hasil Analisis (LHA) dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait para turis asing yang menjadi paedofil. "Sudah kami terima," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Agus Santoso mengungkapkan PPATK mendapatkan laporan bahwa ada 200 turis dari negara tetangga datang ke Indonesia untuk "wisata paedofil pada tahun ini.

"Di sini, turis paedofil itu difasilitasi oleh event organizer (EO)," Agus dalam perbincangan dengan VIVAnews, Selasa 16 September 2014.

Mereka menjalankan operasinya dengan berkedok jadi guru renang, guru les bahasa Inggris dan ada yang seolah-olah bekerja di pertambangan di kampung-kampung.

Kemenag Bekali Pelatihan Guru dan Pengawasan RA untuk Cegah Stunting Melalui PAUD HI

Agus mengatakan, para EO itu yang kemudian mengarahkan para turis paedofil untuk masuk ke daerah-daerah tertentu, tujuannya mencari target anak-anak di perkampungan. Daerah-daerah yang disasar antara lain, Sumatera, Cianjur, Semarang, Solo, Palu, dan Bali.

Di kampung-kampung, kata dia, para turis paedofil ada yang dimasukkan dalam rumah-rumah belajar, sehingga bisa leluasa bermain-main dengan anak-anak.

"Pokoknya kalau ke Indonesia bawa cokelat untuk anaknya, bawa uang 10 dolar untuk ibunya, 1 dolar kalau ada polisi, kalau ada masalah. Happy hunting!" ujar Agus mengutip informasi yang diterima kaum paedofil melalui situs internet.

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Penjahat Perang, Netanyahu Bakal Diringkus Dewan Keamanan Israel

Lebih dari 300 mayat wargas sipil Gaza ditemukan di depan Rumah Sakit Al-Shifa.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024